Berita Bekasi Nomor Satu

MUI Kota Gembleng Calon Ulama    

FOTO BERSAMA : Peserta program Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi saat foto bersama. Mereka sedang menjalani pendidikan tahap akhir.  ISTIMEWA/RADAR BEKASI
FOTO BERSAMA : Peserta program Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi saat foto bersama. Mereka sedang menjalani pendidikan tahap akhir.
 ISTIMEWA/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 40 peserta program Pendidikan Kader Ulama (PKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi sudah memasuki tahap akhir. Sebelum menyelesaikan pendidikannya, mereka diminta untuk membuat karya ilmiah. Saat ini, mereka sedang kegiatan Rihlah Ilmiah selama tiga hari di Cirebon, Jawa Barat.

Ketua Lembaga PKU MUI Kota Bekasi, KH Abu Bakar Rahziz mengatakan, pelaksanaan rihlah ilmiah selama tiga hari dalam rangka kegiatan penelitian bagi peserta peranan sebuah ponpes dalam penerapan keislaman cinta negara, atau sebagai bentuk implementasi Islam Wasathiyah Rahmatan Lil alamin.

“Jadi, mereka yang ikut merupakan dari proses seleksi dari total sebanyak 50 peserta program ini, dimana yang dinyatakan lolos sesuai syarat-syarat yang ditetapkan dari tim ada 40 peserta. Dan proses seleksi ini ketat selama perkuliahan dari mulai hari pertama, baik tingkat kehadiran dan penilaian lainnya,” kata KH Abu Bakar kepada Radar Bekasi.

Lebih jauh, kata KH Abu Bakar, tujuan PKU yang memang merupakan salah satu dari program MUI pusat yang dilaksanakan di tiap-tiap daerah ini sudah berjalan setiap tahunnya, guna mendidik para pendakwah, mubaligh, dan juga kiai untuk menambah wawasan keislaman, khususnya islam Wasathiyah.

Adapun Rihlah Ilmiah, menjadi bagian metode tim PKU atau para dosen pembimbing supaya para peserta dapat menyusun atau membuat  karya tulis ilmiah tentang penerapan keislaman Wasathiyah di beberapa Ponpes yang ditujunya sesuai pembagian kelompok masing-masing, dan dosen pembimbing.

“Jadi, selama berada di pondok pesantren yang dituju peserta diminta mengobservasi, interaksi, dan aktif partisipasi mengikuti setiap kegiatan yang ada di Ponpes, sehingga peserta ini akan mendapatkan ide dan gagasan masing-masing dalam menulis keunggulan, keunikan, maupun karakteristik model dan praktik dakwah disana,” terangnya.

“Dan setelah kegiatan ini juga kita sambung lagi dengan memberikan fasilitas peserta via telpon maupun online, untuk menambah kelengkapan data dalam proses penyusunan karya tulisnya. Dan itu akan diberikan oleh dosen pembimbing masing-masing,” tutupnya.

Sementara itu, salah salah satu peserta PKU MUI Kota Bekasi, Rifal Marhali mengakui, kegiatan ini menjadi kebahagiaan tersendiri baginya dan para peserta lain yang terpilih untuk mengikuti Rihlah Ilmiah. Pertama itu, selain menambah pengalaman berkunjung ke Ponpes, dan bersilaturahmi kepada para pengasuh Ponpes, dirinya bersama peserta lain juga dapat memperkuat kajian teori yang selama ini telah digembleng oleh para dosen MUI selama 4 bulan sebelumnya.

“Selain itu, tentunya kami para peserta tidak menyia-nyiakan waktu selama di Cirebon itu, karena ini pengalaman harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk bertabarruk atau berziarah ke makam para ulama yang ada di Cirebon. Dan semoga, dari hasil karya yang dibuat selama kegiatan Rihlah Ilmiah ini bisa menelurkan jurnal yang dapat menginspirasi bagi semua peserta angkatan ke V maupun angkatan selanjutnya,” ungkapnya.

Ketua Umum MUI Kota Bekasi, KH Mir’an Syamsuri berpesan kepada seluruh peserta PKU angkatan ke V MUI Kota Bekasi, agar memanfaatkan waktu selama mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya.

“Maksimalkan waktu untuk bisa memperoleh hasil penelitian yang berbobot, sehingga baik peserta, maupun siapapun dapat mengambil ilmunya. Dan semoga kelak dari kegiatan ini dapat dijadikan pelajaran berharga di dalam mengimplementasikan nilai-nilai keIslaman Wasathiyah saat berdakwah dan menyebarkan keislaman di tengah masyarakat, khususnya Kota Bekasi,” tandasnya. (mhf/pms)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin