Berita Bekasi Nomor Satu

Genjot Perputaran Ekonomi tanpa Abaikan Prokes

VAKSIN PELAJAR : Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 jenis Pfizer kepada salah seorang pelajar di SMPN 1 Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Senin (30/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi membentuk komite dalam meningkatkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Selain penanganan Covid-19, perputaran ekonomi masyarakat juga menjadi menjadi fokus dari Pemkab Bekasi.

Sebagai Ketua Komite Kebijakan Covid 19, Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan menyampaikan, penanganan pandemi tidak hanya fokus pada sisi medis, tapi mulai menyentuh pada pemulihan ekonomi.

Kata dia, dalam hal ini tidak lepas dari mulai terkendalinya kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi. Setelah sempat memasuki zona merah dalam beberapa pekan, Kabupaten Bekasi saat ini sudah masuk PPKM level 3. Sehingga perlu dilakukan sejumlah relaksasi.

Dani menuturkan, sebagai Ketua Komite Kebijakan Covid 19, dirinya akan membawahi dua bagian, yakni penanganan dari sisi medis, serta pemulihan ekonomi. Berdasarkan hasil kinerja komite ini, nantinya berbuah kebijakkan yang diterbitkan Pemkab Bekasi.

“Jadi, kalau sebelumnya Satgas Covid-19 yang fokus pada penanganan dari sisi medis, sekarang dengan perubahan ini, sisi medis tetap ditangani, tapi pemulihan ekonomi juga tetap dilakukan,” terangnya.

Ia menjelaskan, tim penanganan dari sisi medis akan mengurus segala persoalan operasional. Mulai dari pencegahan, penanganan, hingga vaksinasi. Sedangkan tim pemulihan ekonomi, bertugas melakukan kajian untuk dilaporkan ke Pemkab Bekasi dalam bentuk rekomendasi.

“Rekomendasi ini yang jadi dasar kebijakan diterbitkan-nya khusus untuk pemulihan ekonomi,” ujar Dani.

Dirinya juga menyampaikan, bahwa hasil evaluasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Bekasi, telah menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan. Secara umum, penambahan kasus harian, mulai terkendali menjadi sekitar 0,97 persen dari total kasus yang ada. Persentase ini, didukung dengan angka kesembuhan 97,8 persen, dan kematian 1,1 persen.

Sementara itu, tingkat keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) di beberapa rumah sakit, menurun. Begitu pula di isolasi terpusat, yang disediakan di enam lokasi, yakni di Wisma Presiden, 3 unit hotel, Perumahan Beverly hills Jababeka dan Balai Pelayanan Kesehatan (Bapelkes) Cikarang, terus menurun.

“Untuk BOR sudah 21 persen, baik di rumah sakit non-ICU maupun rumah sakit terpusat, dan isolasi di luar RS. Sedangkan yang isoman, masih ada 170 orang, di isolasi terpusat, ada 21 orang, dan yang dirawat di RS ada 62 orang,” ucap Dani.

Guna menekan angka penyebaran kasus, Pemkab Bekasi juga menggiatkan proses testing yang kini mencapai 38 persen dari target mingguan, dan tracing mencapai 66,7 persen dengan rasio 5,9 persen.

Namun untuk capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama, belum memenuhi target yakni 50 persen hingga akhir Agustus. Berdasarkan catatan, capaian vaksin baru mencapai 39,16 persen dari total sasaran 2.417.794 jiwa.

“Vaksinasi dosis pertama baru 39,16 persen. Menmang saat ditanya, Agustus target harus 50 persen. Tetapi kalau ditambah dosis kedua, dan nakes dosis ketiga, moderna, ternyata sudah mencapai 56 persen,” tuturnya.

Dani menjelaskan, beberapa data dari pihak lain yang juga menyelenggarakan vaksinasi, belum semuanya masuk. Sehingga, ia pun meminta, agar pihak terkait bisa segera melakukan pembaharuan data.

“Datanya masih kami konsolidasi lagi. Sebab, ada data yang harus kami sinkronkan. Paling tidak, target yang ingin kami canangkan, ada kemajuan, tapi perlu ada perbaikan mengenai metode dan pencatatan laporan,” tandas Dani. (and)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin