Berita Bekasi Nomor Satu

Pantau Sampah, Pj Bupati Susuri Kali Cikarang

NAIK PERAHU: Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, didampingi Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln, naik perahu karet saat menyusuri Kali Cikarang di Cibitung Kabupaten Bekasi, Kamis (2/9). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG UTARA – Penumpukan sampah yang terjadi di pintu air Sukajaya Cibitung Kabupaten Bekasi, mengakibatkan ribuan hektar lahan pertanian di wilayah utara Kabupaten Bekasi mengalami kekeringan. Sebab, aliran airnya tersendat.

Hal itu membuat Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, langsung melakukan peninjauan ke lokasi.

Dalam tinjauan tersebut, Dani yang juga sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat ini, meminta agar segera membersihkan tumpukan sampah di pintu air Sukajaya, termasuk beberapa titik lain pada aliran Sungai Cikarang.

Kata Dani, secara kewenangan, ini ada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Tapi, karena lokasinya berada di wilayah Kabupaten Bekasi, menjadi tanggung jawab bersama, bagaimana caranya membersihkan sampah itu. Bukan malah saling menyalahkan, ini wewenang siapa.

“Demi kepentingan masyarakat, problem saluran air yang dipenuhi sampah ini, kami akan bahas satu persatu. Jadi, tidak usah saling menyalahkan,” ujar Dani kepada Radar Bekasi, Kamis (2/9).

Dia meminta, persoalan ini bisa diselesaikan sebelum memasuki musim hujan agar air lebih lancar. Pertama, sistem pengelolaan sampahnya harus diperbaiki total, bisa melalui sistem pengangkutan yang lebih baik. Walaupun sebenarnya yang lebih ideal adalah bagaimana mengurangi atau mengelola sampah di lingkungan.

“Sebelum masuk musim penghujan saya perintahkan, ini sudah dibersihkan agar aliran airnya lebih lancar,” tegas Dani.

Adapun sampah yang tidak bisa diolah akan ditarik ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Burangkeng. Namun, yang menjadi problem, TPAS Burangkeng tahun depan penuh.

Menyikapi itu, Dani mengaku sudah memanggil beberapa investor yang bisa memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang lebih ekonomis, sehingga bisa mengurangi penumpukan sampah dan pemanfaatan TPAS Burangkeng bisa diperpanjang.

Selain itu, dirinya juga menginstruksikan, agar tahun 2022 dinas terkait harus belanja alat berat yang banyak agar bisa membersihkan sampah yang ada di aliran sungai. Dan bagi oknum yang membuang sampah sembarangan ke kali atau sungai bisa diberi sanksi tegas.

“Seharusnya aturan itu sudah bisa ditegakkan. Nanti, saya juga lihat bagaimana kesulitan di lapangan karena membuang sampah itu sering dilakukan pada malam hari. Yang terpenting, berikan edukasi kepada masyarakat karena sungai ini milik semua pihak,” ucap Dani.

Sebelumnya, sejumlah relawan yang tergabung dalam Save Kali Cikarang bergotong-royong membersihkan sampah yang menumpuk di pintu air Sukajaya Cibitung, Senin (30/8).

Pembersihan sampah itu dilakukan agar aliran air ke wilayah utara lancar. Sebab, akibat penumpukan sampah itu ribuan hektar lahan pertanian mengalami kekeringan.

Relawan Save Kali Cikarang, Jhon menyampaikan, aksi bersih-bersih sampah yang mereka lakukan untuk membantu para petani di wilayah utara, karena ada ribuan hektar persawahan di tiga kecamatan mengalami kekeringan. Seperti Cabangbungin, Sukatani, dan Sukawangi.

Penyebab kekeringan tersebut karena adanya penyempitan atau tumpukan sampah di pintu air Sukajaya. Sehingga, debit air yang mengalir ke wilayah utara tersendat. Maka dari itu, kata Jhon, ia dan teman-teman relawan berusaha mengurai tumpukan sampah itu.

“Kurang lebih delapan ribu hektar pertanian di tiga kecamatan mengalami kekeringan. Ini salah satu cara kami membantu petani agar debit air bisa berjalan lancar ke area persawahan,” terang Jhon kepada Radar Bekasi, Senin (30/8) lalu. (pra)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin