RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penjabat (PJ) Bupati Bekasi, Dani Ramdan angkat bicara mengenai penundaan pertemuan dengan partai politik, yang direncanakan berlangsung pada Kamis (9/9) lalu. Pria yang juga sebagai Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat ini mengaku, pembatalan pertemuan tersebut karena berbarengan dengan undangan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Saya yang meng cancel, karena ternyata saya mendapat kontak dari Pa Dirjen, sehingga pagi-pagi mengenselnya,” ujarnya kepada Radar Bekasi, usai menyaksikan pertandingan Persib Bandung melawan Persita Tangerang di Stadion Wibawa Mukti, Sabtu (11/9).
Dirinya mengelak, bahwa penundaan pertemuan tersebut karena adanya penolakan dari berbagai partai politik di Kabupaten Bekasi. Dirinya memastikan, akan mengagendakan kembali pertemuan itu. “Nanti kita agendakan lagi. Itu bukan penolakan parpol,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Jiovanno Nahampun mengharapkan Partai Amanat Nasional (PAN) bisa satu visi misi dengan pimpinan partai politik lainnya, dalam menghadapi persoalan ini.
Walaupun pimpinan parpol harus bersinergi dengan Pj bupati. Hanya saja pimpinan parpol itu cukup kecewa dengan statement Pj bupati. Karena Pj ini dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), dia membuat statement bahwasanya, ketika nanti ada rotasi mutasi itu tidak ada transaksional.
“Dengan statement itu sama saja Pj ini menyudutkan, bahwasanya kalau bupati dari partai politik ada transaksional. Itu menjadi opini publik. Kita berharap bisa satu visi dengan partai lainnya,” tukasnya. (pra)
