Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Vaksinasi Lansia Lampaui Target

ILLUSTRASI VAKSINASI LANSIA: Petugas medis menyuntikan vaksin Sinovac kepada lansia di Rumah Sakit Siloam Bekasi Sepanjang Jaya, Senin (15/3). Pemerintah Kota Bekasi menargetkan 5.200 vaksinasi untuk lansia sebagai upaya pencegahan wabah Covid-19. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Pemerintah memutuskan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level untuk Pulau Jawa dan Bali dilanjutkan dua pekan kedepan, kabupaten dan kota di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi masih di level tiga. Salah satu alasan PPKM di Jabodetabek tidak berubah lantaran sejumlah daerah belum memenuhi target vaksinasi, Kota Bekasi menjadi salah satunya walaupun capaian vaksinasi berdasarkan KTP Kota Bekasi untuk dosis satu dan warga Lanjut Usia (Lansia) sudah diatas target untuk turun ke level dua.

 

Data capaian vaksinasi Kota Bekasi mencatat, lebih dari 1,8 juta vaksin dosis pertama sudah disuntikkan kepada warga ber KTP Kota Bekasi, atau 73,56 persen. Sementara bagi warga lansia ber KTP Kota Bekasi, dosis pertama sudah diterima oleh lebih dari 95 ribu warga, atau 61,17 persen.

 

Diketahui, capaian vaksinasi menjadi salah satu syarat daerah untuk turun level. Bagi daerah level tiga ke level dua, minimal capaian dosis satu sebesar 50 persen serta capaian vaksinasi Lansia minimal 40 persen.

 

Hal ini juga berlaku bagi daerah level dua untuk turun ke level satu, 70 persen cakupan dosis pertama harus dipenuhi. Sedangkan vaksinasi Lansia yang harus dicapai minimal 60 persen.

 

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengaku pemerintah Kota Bekasi masih memiliki stok ketersediaan vaksin yang harus disuntikkan kepada warganya lebih dari 600 ribu dosis vaksin. Saat ini vaksinasi dilakukan door to door.

 

“Kendalanya sekarang ini memang keengganan warga masyarakat untuk datang (ke lokasi vaksin), sehingga kita harus datang dari rumah ke rumah,” katanya, Senin (4/10).

 

Untuk memacu laju capaian vaksinasi, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) tengah mengidentifikasi warganya yang belum di vaksin, dilakukan melalui penempelan stiker. Setiap rumah kepala keluarga yang telah menerima vaksin akan ditempel stiker, berikut untuk mengidentifikasi anggota keluarganya yang belum divaksin.

 

Setidaknya dibutuhkan 770 ribu stiker untuk memberikan tanda kepada warganya yang memenuhi syarat divaksin. Semengtara penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi, untuk kasus aktif yang tersisa saat ini sebanyak 41 kasus, atau 0,05 persen. Sedangkan pada peta zona resiko, saat ini tersisa 26 lingkungan RT atau 0,36 persen yang berada di zona kuning, selebihnya 7.109 lingkungan RT atau 99,64 persen berada di zona hijau.

 

“Kasus aktifnya juga kan satu atau dua, itu kita anggap sama dengan flu ya. Dengan fasilitas dan kapasitas kita yang ada, kalau (menurut) saya mungkin bukan level dua, level satu lah,” tukasnya.

 

Penerapan PPKM level satu setidaknya bisa dilaksanakan di Kota Bekasi, tentu kata Rahmat dengan catatan tetap menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes), serta pembatasan kegiatan lainnya seperti jumlah orang di dalam ruangan.

 

Pada pengumuman perpanjangan PPKM kemarin, terungkap alasan wilayah aglomerasi Jabodetabek masih berada di level tiga. Alasan tersebut yakni beberapa daerah kabupaten yang belum memenuhi syarat capaian vaksinasi untuk turun ke level dua.

 

“Aglomerasi Jabodetabek belum turun karena ada di Kabupaten Bogor, Tangerang, dan Bekasi ini masih kekurangan vaksinasi level tiga,” kata Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

 

Pemerintah merencanakan dua juta dosis vaksin disuntikkan kepada masyarakat guna mencapai target vaksinasi pada pekan-pekan selanjutnya. Syarat capaian vaksinasi ini juga membuat sejumlah kota dan kabupaten turun dari level dua ke level tiga, dari 84 daerah menjadi 107 daerah lantaran belum mampu meningkatkan jumlah vaksinasi.

 

Ujicoba PPKM level satu atau masuk pada fase new normal dilakukan di Kota Blitar, Provinsi Jawa Tengah. New normal diuji coba lantaran daerah tersebut dinilai telah melampaui standar kesehatan WHO, serta capaian vaksinasi yang dipersyaratkan sebagai kriteria level.

 

“Kalau ini berhasil, nanti akan kita kembangkan ke kota-kota yang dapat masuk pada level satu,” tambahnya. (mif/sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin