Berita Bekasi Nomor Satu

Tingkatkan Kompetensi Guru dalam Mengajar

Mansur, Ketua MGMP PJOK SMK

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesenian (PJOK) SMK Kabupaten Bekasi yang diketuai oleh Mansur berupaya meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar.

Sejumlah kegiatan dilakukan dalam rangka peningkatan kompetensi guru dalam mengajar. Antara lain melalui workshop penyusunan modul ajar, pelatihan senam irama, kejuaraan olahraga tradisional, serta workshop pemanfaatan media digital dalam kegiatan belajar mengajar.

Mansur mengatakan, pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar harus tetap dilakukan meskipun secara terbatas. Kondisi ini membuat guru mengubah metode mengajar agar pembelajaran tetap berjalan maksimal.

Kegiatan praktik yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini melalui jarak jauh. Guru membuat video tutorial praktik sebagai bahan pembelajaran peserta didik.

“Kami di sini yang terpenting adalah siswa bisa merasakan cara mengajar guru PJOK. Meskipun memang sulit karena apa-apanya harus disampaikan melalui bentuk video, tetapi kami usahakan semua itu bisa diterima dengan baik oleh siswa,” ungkapnya kepada Radar Bekasi, Sabtu (9/10).

Menurutnya, guru PJOK identik dengan kemampuan psikomotor senantiasa meningkatkan kemampuan praktiknya. Hal ini didukung dengan kegiatan yang dilakukan bersama MGMP PJOK SD, SMP, SMK, dan SMA di Kota dan Kabupaten Bekasi.

Dikatakan Mansur, MGMP merupakan wadah guru untuk meningkatkan kemampuannya. Menurutnya, meningkatkan kompetensi guru dapat dilakukan dengan berbagai cara.

“Seperti contoh kecil saja dari event yang dilakukan antar MGMP lainnya. Misalnya kejuaraan kecil antar guru yang kami sebut Fourfeo (main bola bareng) yang tujuan utamanya adalah silaturahmi dan menggali kemampuan guru tersebut,” katanya.

Para guru selalu didorong agar selalu menjaga kebugaran tubuhnya melalui aktivitas fisik baik secara individu maupun acara bersama yang selama ini telah dilakukan. Hal ini menjadi penting dilakukan karena usia guru semakin tua kemampuannya semakin menurun.

Berbeda dengan guru pada mata pelajaran lain, usianya tua kemampuannya semakin menguasai materi mengajarnya. “Kalo kita tidak lagi bugar, maka bisa saja kita tidak bisa disebut guru olahraga. Makanya dari penilaian kami yang satu ini, kami selalu meminta agar guru olahraga selalu menjaga kebugarannya melalui event olahraga bersama guru, ini juga bukan semata-mata untuk menjaga kebugaran tetapi juga mengasah kemampuan guru olahraga dalam mengajar siswanya,” terangnya.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh MGMP PJOK SMK Kabupaten Bekasi selalu dikoordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Bekasi. Sebab, dukungan dari pimpinan satuan pendidikan menjadi penting dalam keberlangsungan program.

“Semua kegiatan yang dilakukan kita selalu laporkan pad MKKS, karena kami butuh support dari pimpinan di masing-masing sekolah. Selain itu, kami melakukan semua ini semata-mata untuk mengoptimalkan kemampuan mengajar kami pada siswa,” pungkasnya.

Hobi Bersepeda

Bagi Mansur bersepeda merupakan hobi yang menyenangkan. “Saya memilih untuk bersepedaan karena tidak terikat dengan siapapun, kita bisa melakukannya sendiri kapanpun dan dimanapun,” ungkap lelaki yang sempat rutin bermain badminton ini.

Setiap berangkat ke sekolah untuk mengajar, ia juga menggunakan sepeda. Setelah pulang mengajar, Mansur menyempatkan diri untuk bersepeda selama dua jam melewati rute dekat rumahnya.

Menurutnya, mendekati usia 40 tahun seseorang rawan terkena penyakit seperti gula darah, asam urat dan lainnya. Oleh karenanya, ia berprinsip bahwa mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Tak sekadar bersepeda, Mansur rutin mengikuti acara sepeda baik skala lokal maupun nasional. “Bukan sekedar bersepeda saja, saya juga sering ikut event perlombaan baik yang levelnya lokal maupun skala nasional. Kadang-kadang juga ikut atlet-atlet pro di level timnas untuk MTB XC, saya sering turun di nomor kelas master A yaitu usia 31-40 tahun, ternyata walaupun di kelas master banyak sekali jebolan atlet pro yang sudah memasuki usia 31 tahun,” katanya. (dew)

BIODATA
Mansur
Lahir: Kuningan, 21 Agustus 1982
Pendidikan:
– SDN Kajoran 3 (1995)
– SMPN Salaman (1998)
– SMAN 1 Salaman (2001)
– S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UNNES (2005)
– S2 Pendidikan Olahraga UNJ (2010)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin