Berita Bekasi Nomor Satu

Tanggul Sungai Citarum Tak Kunjung Diperbaiki

Illustrasi SUNGAI CITARUM: Foto udara Sungai Citarum yang membentang, di sepanjang pemukiman warga Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Rabu (10/11). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta Pemerintah Pusat agar memberi kewenangan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi, untuk melakukan perbaikan tanggul Sungai Citarum.

Pasalnya, dengan kewenangan yang ada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), menjadi menghambat proses perbaikan tanggul.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Kang Emil ini, setelah adanya 55 titik tanggul Sungai Citarum yang tersebar di Kecamatan Pebayuran, Cabang Bungin, dan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, kondisinya sudah kritis, karena belum ada penanganan secara permanen, walaupun saat ini sudah memasuki musim penghujan.

Dijelaskan Emil, pada awal tahun 2021, pernah kejadian tanggul Sungai Citarum, jebol di Kabupaten Bekasi. Oleh karena itu, pada saat musim penghujan seperti sekarang, dirinya melakukan monitor. Tapi, karena Sungai Citarum ini kewenangan BBWS, sehingga Pemerintah Provinsi maupun Pemkab Bekasi, tidak bisa menganggarkan untuk perbaikan.

“Jadi, saya sudah sampaikan ke Pak Menteri saat tanggul Sungai Citarum jebol, Pemda itu kalau boleh diberi kewenangan untuk menganggarkan. Selama ini gak boleh, karena bukan asetnya kota atau kabupaten. Kalau asetnya selalu BBWS, suka lama ditangani,” ucap Emil.

Ia mengungkapkan, dirinya masih terus berupaya agar titik-titik tanggul yang sudah kritis, bisa diperbaiki, dan tidak harus menunggu BBWS.

“Ini sedang terus kami upayakan, agar titik-titik tanggul itu bisa dibereskan, tidak harus menunggu BBWS,” ujarnya.

Dari sekian masalah banjir, kata Emil, rata-rata disebabkan tanggul jebol, dan banyaknya sampah plastik di sungai atau kali. Oleh karena itu, dirinya berharap, agar masyarakat bisa menjaga kebersihan, dengan membuang sampah pada tempatnya, mengingat, pemerintah tidak akan bisa membereskan urusan ini (banjir) sendirian.

“Kami doakan, mudah-mudahan sampai bulan Februari, tidak ada penomena-penomena banjir yang menyusahkan masyarakat,” pintanya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln mengatakan, hasil rapat dengan BBWS Citarum, ada 55 titik tanggul yang rawan jebol di sepanjang Sungai Citarum.

Hasil investigasi itu belum ada tindak lanjutnya. Salah satu contoh, tanggul yang jebol di Pebayuran, sampai sekarang belum dibuat permanen.

“Ada 55 titik tanggul yang rawan jebol, belum ada penanganan. Dengan keterbatasan ini, paling kami antisipasi awal, menggunakan cerucuk bambu, karung, dan kawat bronjong,”  tuturnya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin