Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

33 Perusahaan Berebut Kelola Sampah

Illustrasi : Petugas mengoperasikan alat berat mengolah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Kota Bekasi, Senin (25/10). Pemerintah Kota Bekasi dan Provinsi DKI Jakarta sepakat memperpanjang perjanjian kerja sama pemanfaatan lahan TPST Bantargebang hingga 2026. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

BEKASI SELATAN – Pemerintah Kota Bekasi tengah menggarap program pengelolaan sampah menjadi listrik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu. Saat ini prosesnya tengah menunggu hasil dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Kita sedang menunggu hasil dari BPKP. Mudah-mudahan bulan ini selesai dan hasilnya bisa keluar,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana ketika dikonfirmasi Radar Bekasi, Rabu (15/12).

Sehingga, lanjut dia, setelah selesai hasilnya, pihaknya baru akan membuka untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan di bidang tersebut.

Sebab, hingga saat ini perusahaan yang ingin bekerjasama untuk menjadi mitra dalam pengelolaan sampah menjadi energi listrik sudah mencapai puluhan perusahaan.

“Mitra yang berminat sudah mencapai 33 perusahaan. Mereka semua sudah siap hanya tinggal menunggu proses dari kita untuk lelang,” ujarnya

Ia juga mengaku, nantinya pengelola sampah yang akan dijadikan listrik setiap harinya akan memusnahkan sampah hingga 800 ton. Kemudian untuk berapa besar daya listrik yang dihasilkan nantinya akan dipaparkan oleh perusahaan yang bekerjasama.

“Memang kalau sampah yang akan dikelola capai 800 ton. Kalau daya listrik yang dihasilkan saya belum tahu  nanti akan di sampaikan oleh perusahaan yang kerjasama. Saya lupa dayanya berapa yang pasti sudah ada,” terangnya.

Dirinya juga berharap, tahun ini bisa selesai dari BPKP sehingga dapat ditindaklanjuti dengan proses kerjasama dengan mitra.

Namun, untuk jumlah pagu anggaran, dirinya belum mengetahui berapa nominal dalam membangun pengelolaan sampah menjadi listrik.

“Karena anggaran pembangunan sebagai investasi bukan dari pusat, Provinsi atau Pemkot. Maka kita mau bermitra dan mau bekerjasama. Sehingga kita akan memiliki mana yang paling bagus dan mana yang paling terbaik,” ungkapnya.

Ia berharap perusahaan yang nantinya terpilih tidak seperti perusahaan sebelumnya yang dinilai gagal. (pay).


Solverwp- WordPress Theme and Plugin