Berita Bekasi Nomor Satu

Brimob Polri Tingkatkan Kemampuan Aksi Teror

BAWA PELAKU TEROR: Pasukan Gegana Korps Brimob Polri, membawa pelaku aksi teror saat latihan urban warfare, disalah satu pusat perbelanjaan, di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (10/1). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Sejumlah warga pengunjung Distrik 1 Meikarta, Cikarang, Kabupaten Bekasi, dikejutkan dengan suara letupan senjata api (senpi) dan berbagai ledakan, saat ratusan anggota Brimob Polri melakukan aksi latihan anti teror (urban warfare), Senin (10/1).

Dalam latihan tersebut, para anggota Brimob dilengkapi baju pengaman dan persenjataan lengkap, hilir mudik memasuki kawasan yang telah dikuasai oleh sejumlah pelaku kejahatan.

Para penjahat yang juga dipersenjatai dengan senpi itu, telah berhasil menyandera sejumlah pengunjung. Setelah letak persembunyian berhasil dideteksi dengan cara menerbangkan drone, anggota Brimob mengepung pelaku kejahatan yang mati kutu saat terjadi kontak senjata.

Komandan Satuan Perlawanan Teror Pasukan Gegana Korps Brimob Polri, Kombes Zuhdi Batubara menjelaskan, latihan tersebut dilakukan dalam rangka menghadapi kejahatan intensitas tinggi, utamanya yang menggunakan senpi dan bahan peledak di daerah perkotaan.

“Kami kembali memilih lokasi Meikarta, karena kondisinya pas untuk melakukan latihan yang melibatkan ratusan personel Korps Brimob Polri, yang didukung berbagai peralatan tempur canggih,” terang Zuhdi saat berada di lokasi.

Menurut Zuhdi, latihan kali ini disebut berskala besar, karena terintegrasi dengas akenario berbeda, dan melibatkan tim dari seluruh Satuan Brimob Polda, dari Sabang sampai Merauke, dengan jumlah total 509 personil Korps Brimob.

“Jadi kami dipusatkan, karena Bapak Dankorps Brimob, meminta untuk memperkuat kemampuan kami dalam rangka mengantisipasi, apabila terjadi kejahatan yang berintensitas tinggi, di daerah perkotaan, sehingga anggota pun bisa melakukan penindakan di sela-sela aktivitas masyarakat,” ujarnya.

Zuhdi mengakui, latihan tersebut juga dilaksanakan menggunakan peralatan termuktahir, sehingga pihaknya mampu mengantisipasi rencana musuh mana kala terjadi serangan.

“Sehingga, apabila terjadi kejahatan yang pelakunya menggunakan senpi, tadi kami juga menggunakan bahan peledak, dan kelompok penjahat yang ada di lokasi juga pakai body trap, untuk menghalangi petugas saat melakukan penindakan,” beber Zuhdi. (and)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin