RADARBEKASI.ID, BEKASI – Arjun Faiq Rahmat Diananto merupakan seorang dalang cilik. Pelajar SMPIT Taufiqurrahman ini akan terus berlatih agar bisa menjadi dalang wayang terkenal saat dewasa nanti.
Siswa yang kini berusia 15 tahun ini menceritakan awalnya bisa menjadi dalang. “Awalnya aku suka diajak almarhum mbah nonton pagelaran wayang, dari situlah aku mulai tertarik untuk mempelajari dunia pedalangan,” ungkap Arjun-sapaan akrabnya.
Saat duduk di bangku kelas IV SD, dirinya memutuskan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) di Istana Anak Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Hingga kini, Arjun aktif mengikuti latihan di Sanggar Saeko Budoyo.
“Dari kelas IV saya memutuskan untuk mengikuti Diklat dan sampai saat ini memutuskan untuk mengikuti latihan pedalangan,” katanya.
Dari kemampuannya mendalang, pada 2019 dirinya berhasil menjadi juara 1 dalang bocah tingkat Provinsi DKI Jakarta. Sejak saat itu, berbagai penghargaan silih berganti berhasil didapatkannya.
“Alhamdulillah berbagai penghargaan mendalang berhasil aku dapatkan, gak nyangka sih bisa sampai pada titik saat ini. Yang semula hanya menonton saja sekarang malah yang ditonton banyak orang,” ungkapnya bangga.
Berbagai kesulitan dalam mendalang dirasakan oleh Arjun. Salah satunya komunikasi dalam berbahasa Jawa (Kromo Inggil) dan harus benar-benar menguasai jalan ceritanya.
“Menguasai cerita dan namanya mendalang itu seluruh anggota tubuhnya harus bergerak beriringan dan bersamaan. Tapi alhamdulillah semua itu bisa dijalani karena saya belajar terus menerus,” ucapnya.
Dirinya akan terus mendalang. Melalui mendalang, harapannya bisa melestarikan budaya Jawa yang adiluhung serta dapat mensyiarkan agama melalui jalan cerita mendalang.
“Saya berharap bisa jadi dalang terkenal yang bisa terus melestarikan warisan budaya Jawa yang adiluhung, bisa mensyiarkan agama dan bisa menjadikan wayang kulit tidak lagi dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat. Dan pada intinya bisa memberikan manfaat bagi banyak orang,” pungkasnya. (dew)
