RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Anggota DPRD Kota Bekasi Komarudin menyayangkan pembagian tiket dan roti gratis dalam laga Bekasi City FC versus PSIM Yogyakarta di Stadion Patriot Candrabhaga yang berujung rusuh, Senin (19/9).

“Terkait tiket gratis itu kan strategi marketing. Cuma ketika kami dalami kami bertugas, ternyata ada beberapa fakta yang tidak pas menurut kami mempublikasi tiket tanpa ada jumlah nominal (harga) yang dipakai penonton. Dan dipublish di akun resminya Bekasi City FC dan itu salah,” ujar Komarudin kepada awak media, Selasa (20/9).

Kalau memang gratis harga tiket, imbuh dia, harga tiket yang masuk nanti akan berdampak pada pajak pertunjukan 10 persen. Kalau harga tiket 50.000 maka ada 10 persen yang harus dibayarkan kepada Pemerintah Kota Bekasi kepada Bapenda.

“Kalau tidak ada nilai nominal itu tidak masuk, kalau tidak masuk itu artinya ada potensial loss, potensi yang hilang. Kan kalau PAD itu masuk itu bisa dipakai untuk membangun,” ujarnya.

“Bahkan digratiskan oleh manajemen 35 ribu tiket digratiskan kepada siapapun yang menonton harusnya 35 ribu tiket ini sudah diporporasi karena dianggap yakin 35 ribu tiket sudah disebar. Ini kan engga saya lihat ada tiket yang tidak diporporasi,” tambahnya.

Dia berharap, ke depan jangan seperti itu. Untuk persoalan ini Komarudin, menunggu konfirmasi pihak Bekasi City FC.

“Kami kalau memang nanti tidak ada konfirmasi dari Bekasi City FC secara kelembagaan DPRD. Kami akan memanggil, karena sudah ada restu dari ketua DPRD berkaitan dengan tiket yang tidak ada nilai nominalnya,” terangnya.

Ia mengaku, itu satu persoalan. Persoalan lainnya pihaknya menyoroti ketika membahasakan gratis tiket dan gratis roti ini yang kurang elok.

Bahkan pihaknya juga kaget ketika FC Bekasi City bertanding ke Pati ada elemen suporter yang membentangkan spanduk tulisannya tentang tiket gratis dan roti gratis jangan pernah anggap sepele ini ada framing besar.

“Masa mau memframingkan Kota Bekasi cukup dikasih roti aja datang ke stadion, kan sayang,” imbuhnya. (pay)