Berita Bekasi Nomor Satu

Calon Ikon Kabupaten Bekasi, Bunga Teratai hingga Lutung Jawa

CALON IKON BEKASI: Kawanan Lutung Jawa di Muaragembong Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. Lutung Jawa menjadi salahsatu fauna khas calon ikon Kabupaten Bekasi. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Enam jenis flora dan fauna mulai dari Bunga Teratai hingga Lutung Jawa disiapkan untuk calon ikon Kabupaten Bekasi. Untuk penentuannya, masyarakat dapat berpartisipasi serta memilih calon tersebut melalui jajak pendapat yang digelar secara daring.

Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bekasi Indra Wahyudhi menuturkan, flora dan fauna yang akan dijadikan ikon sudah cukup lama dilakukan pengkajian. Kajian didasarkan atas kondisi lingkungan hidup, sejarah hingga berbagai faktor pendukung lainnya.

“Jadi memang prosesnya cukup panjang sebelum ada enam kandidat ini. Tim ahli sudah melakukan kajian dan kini akan dilempar ke masyarakat untuk jajak pendapat,” ucapnya, akhir pekan lalu.

Ketiga jenis flora khas yakni Bunga Teratai, Mangga Dalban Daram, dan Buah Alkesa. Bunga Teratai ditetapkan sebagai kandidat karena banyak ditemukan di Kabupaten Bekasi. Kemudian Mangga Dalban Daram, seperti diketahui, merupakan jenis mangga berukuran besar asli Kabupaten Bekasi.

Dalban Daram bahkan lebih dulu diajukan sebagai mangga varietas resmi Kabupaten Bekasi. Sedangkan alkesa atau sering disebut sawo Belanda, kata Indra, tidak hanya banyak ditemukan di Kabupaten Bekasi. Namun memiliki kekhasan tersendiri. “Jadi bentuknya kuning kayak sawo. Tapi kalau dibuka rasanya kayak ubi jalar, ada kekhasan tersendiri,” ucapnya.

Sementara itu, calon ikon dari ketiga jenis fauna khas yakni Lutung Jawa, Burung Blekok Bluwek, dan Betet biasa. “Rata-rata untuk fauna ini berada di wilayah utara, seperti lutung jawa kan memang ada di Muaragembong. Dan cuma di Muaragembong yang asli karena memang tinggalnya di pohon mangrove,” ucapnya.

Tujuan dari penetapan flora dan fauna khas ini, lanjut Indra, sebagai bagian dari upaya konservasi. “Jadi minimal itu bagaimana flora dan fauna ini tidak punah. Seperti diketahui kan lutung jawa sudah sangat sedikit jumlahnya, maka diharapkan dukungan ini bisa mencegah dari kepunahan,” ucap dia.

Kemudian, masyarakat juga turut dilibatkan dalam menentukan flora dan fauna dengan menggelar jajak pendapat yang digelar daring. Masyarakat yang ingin turut serta dapat mendatangi kantor kecamatan untuk mendaftar. Jajak pendapat dibuka bagi seluruh masyarakat ber-KTP Kabupaten Bekasi.

“Target kami membuka jajak pendapat untuk diisi oleh masyarakat secara merata di seluruh kecamatan. Jajak pendapat ini sudah dibuka sejak Februari lalu dan masih berjalan hingga saat ini,” ucap Ketua Tim Jajak Pendapat Jadi Suriadi,

Menurut Jadi, sudah terdapat lebih 800 suara yang turut serta dalam jajak pendapat ini. Jumlah tersebut diharapkan terus meningkat mengingatkan pentingnya antusias masyarakat agar hasil jajak pendapat lebih berkualitas.

“Maka dapat segera menghubungi pihak kecamatan untuk turut serta. Semakin banyak yang turut serta, semakin baik,” ujarnya. (and)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin