Berita Bekasi Nomor Satu

Warga Perumahan PUP Gatal-gatal setiap Banjir

DRAINASE BURUK: Sejumlah pelajar berjalan saat banjir menggenangi Jalan Ambasador Perumahan Pondok Ungu Permai (PUP) Sektor V di Kelurahan Bahagia Babelan Kabupaten Bekasi, Selasa (14/3). Curah hujan yang tinggi dan buruknya saluran drainase membuat jalan itu kerap dilanda banjir. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Tangan Farhan (40) tak berhenti menggaruk bagian kakinya. Gatal-gatal dirasakan Farhan akibat penyakit kutu air yang dideritanya setiap banjir melanda tempat tinggalnya di Jalan Ambasador Sektor V Perumahan Pondok Ungu Permai (PUP) Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi.

Ya, banjir akibat buruknya saluran drainase selalu menghantui warga dan pedagang di Sektor V PUP ketika hujan turun. “Kutu air mas, pada gatel kaki. Liat tuh air got (saluran) semua pada keluar”. Ungkap Farhan yang berada di depan Rumah Tokonya sembari melihat lalu lalang kendaraan yang menerobos banjir, Selasa (14/3).

Kemarin, banjir mulai menggenangi Sektor V itu sejak pukul 06.00 WIB. Jalan di depan ratusan rumah Toko (ruko) termasuk milik Farhan itu pun tergenang hingga sebetis orang dewasa. Puluhan tahun sudah jalan ini kerap banjir akibat buruknya saluran drainase dan curah hujan yang tinggi.

“Sekarang mah udah surutan mas, tadi pagi yang tinggi sampai ada yg mogok. Banjir disini mah udah sering, sudah puluhan tahun ya begini-begini aja. Kalo banjir gede mah sampe depan marakas,” tambahnya.

Pantauan Radar Bekasi di Jalan Ambasador Sektor V Perumahan PUP, pada siang hari pukul 11.00 WIB air masih menggenang meluap dari saluran drainase setempat. Warna air yang meluap hingga ke jalan itupun berwarna kehitaman. Di Sektor V itu terdapat ratusan ruko yang sudah ditinggikan. Hanya ada beberapa ruko yang masuk air banjir, namun sudah dibersihkan.

Selain itu, Jalan Ambasador Sektor V selalu ramai hilir mudik anak sekolah dan pengendara karena menjadi jalur utama untuk masuk ke dalam gang-gang perumahan PUP.

Terpisah, Rudi (45) yang memiliki usaha warung kopi (warkop) itu berharap adanya upaya untuk penanggulangan banjir yang kerap melanda jalan di depan rukonya itu.

“Disini sih kerja bakti udah sering, bersihin drainase. Tapi tetep aja kalo hujan dua jam aja banjir pagi. Pembuangan airnya disini gak kan gak ada, dulu di belakang ada sawah, sekarang udah jadi perumahan yang lebih tinggi, di depan danau marakas juga lebih tinggi,” tutup Rudi sembari mengantarkan kopi. (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin