Berita Bekasi Nomor Satu

Guru Pecatan Ridwan Kamil Jadi Fotografer Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi dan guru yang dipecat akibat komentar "maneh" di unggahan Instagram Gubernur Jabar Ridwan Kamil. ANTARA/Dok Dedi Mulyadi.

RADARBEKASI.ID, PURWAKARTA – Guru honorer asal Cirebon Muhammad Sabil Fadhillah, yang dipecat akibat mengomentari unggahan Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan kata maneh (kamu, red) dapat pekerjaan baru.

Sabil Fadhillah mendapat pekerjaan sebagai fotografer yang diberikan anggota DPR Dedi Mulyadi.

“Saat menemui Sabil beberapa hari lalu, ternyata dia menganggur dan sedang mencari kerja,” kata Dedi dalam sambungan telepon di Purwakarta, dikutip dari JPNN, Sabtu.

BACA JUGA: Polemik Kata ‘Maneh’ Kasus Guru vs Ridwan Kamil, Budayawan Sunda Ini Bilang Begini

Atas hal itulah, Dedi berinisiatif memberi pekerjaan Sabil, yakni menjadi fotografer di timnya.

“Sekarang, mah, job seeker, masih cari kerja. Barang kali mau dijadikan fotografer atau kameramen akang (Kang Dedi) boleh, itu juga kalau ditawari,” kata Sabil saat ditanya Dedi Mulyadi.

BACA JUGA: Cek Nih, Loker di Job Fair Kota Bekasi 2023, Ada 34 Perusahaan, Buka 3.800 Formasi Lowongan

Saat itu, Dedi langsung memenuhi keinginan Sabil, dan keduanya saling berjabat tangan, pertanda sepakat untuk mempekerjakan Sabil sebagai fotografer di timnya.

BACA JUGA: Begini Pembelaan Terbaru Ridwan Kamil Soal Guru yang Mengkritiknya dan Dipecat

“Serius nih? Kita juga lagi kurang fotografer. Kalau benar salaman, deal,” ucap keduanya saat berjabat tangan.

Sabil adalah guru tidak tetap yang mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon diberhentikan oleh pihak yayasan yang menaunginya, lantaran dinilai melakukan pelanggaran setelah berkomentar di unggahan media sosial Instagram Ridwan Kamil.

“Saya memang sudah dipecat, tetapi di sini (surat) bertuliskan pengakhiran hubungan kerja, ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil,” ungkap Sabil.

BACA JUGA: Guru Ini Apes Betul, Usai Kritik Gubernur Ridwan Kamil di Medsos, Dipecat dan Blacklist

Sabil mengatakan dia berkomentar di unggahan IG Gubernur Jabar saat berinteraksi dengan anak-anak SMP yang berada di Tasikmalaya.

Komentar tersebut dituliskan dirinya menggunakan bahasa Sunda “Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???” (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur jabar atau kader partai atau pribadi.

Sabil mengaku bahwa sebutan maneh dalam komentarnya adalah sebuah panggilan akrab. Karena dia menilai orang yang dikomentari adalah sosok yang friendly.

“Beberapa kali juga pernah ketemu dengan beliau. Saya memandang beliau sosok yang akrab, lebih ke friendly,” ujar Sabil.

Dia tak menyangka komentar kritikan tersebut akan viral hingga ditandai sebagai komentar yang ditandai. Sebab, dia mengaku sudah sering berkomentar, tetapi baru kali ini menjadi viral hingga akhirnya dia berhenti dari pekerjaannya.

Pihak sekolah tempat Sabil mengajar sebetulnya telah memberikan kesempatan kedua untuk dia kembali mengabdi.

Namun, Sabil memilih untuk berhenti dan mengundurkan diri sebagai guru SMK di Cirebon.

Sementara itu, Dedi Mulyadi berharap semua orang bisa menghadapi segala sesuatu secara rileks dan tak perlu tegang.

Dedi juga mengkritik Sabil sebagai seorang insan pengajar harus peka saat melontarkan kritik jangan sampai menimbulkan multi-tafsir.

“Saya mengkritik Kang Sabil, dia lupa bahwa dia seorang guru yang ketika masuk ke media sosial akan menimbulkan multi-tafsir, karena kulturnya bukan hanya Pantura di media sosial. Kita juga harus menghormati kultur, mengkritik boleh, tetapi pilih diksi bahasa yang tidak menimbulkan kontroversi dan ketersinggungan,” tutur Dedi Mulyadi. (jpnn)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin