Berita Bekasi Nomor Satu

Laporan Kekerasaan Seksual Terbanyak

Illustrasi pelecehan seksual

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi mencatat kasus kekerasan seksual masih mendominasi hingga pertengahan tahun 2023.

Dari 39 laporan dan kasus yang ditangani terkait perempuan dan anak, ada 9 kasus mengarah ke kekerasan seksual. Hal itu dibenarkan Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bekasi, Mien Aminah.

“Dari data yang kami miliki sementara ini kasus kekerasan seksual merupakan jumlah kasus tertinggi itu data sampai dengan bulan mei tahun ini,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Kamis (1/6).

Sebanyak 9 kasus kekerasan seksual terjadi pada anak-anak tentang usia dibawah 18 tahun, sehingga dibutuhkan proses pendampingan dan juga pemulihan.

“Sembilan kasus kekerasan seksual terjadi pada anak di rentang usia di bawah 18 tahun, jadi memang dibutuhkan proses pendampingan hukum dan juga pemulihan psikis,” jelasnya.

Dari kasus kekerasan seksual yang terjadi kebanyakan pelakunya merupakan orang terdekat korban, yang memang sudah cukup lama dikenal oleh para korbannya.

“Sebagian besar adalah orang terdekat yang memang sudah kenal cukup lama dengan korbannya,” terangnya.

DP3A Kota Bekasi mencatat dari 39 kasus, meliputi penganiayaan sebanyak 2 kasus, kekerasan fisik 2 kasus, psikis 5 kasus, pencabulan 6 kasus, bullying 2 kasus, pelecehan seksual 9 kasus, penelantaran 1 kasus, kesehatan 2 kasus, persetubuhan 5 kasus, hak asuh 1 kasus, tawuran 2 kasus, pendidikan 2 kasus, dan beberapa kasus lainnya.

“Dari beberapa kasus yang ada kami lakukan beberapa pendampingan seperti pendampingan hukum, pendampingan visum, pemulihan, membangun komunikasi dan juga pendekatan pada kasus yang terjadi, ” ucapnya.

Pihaknya mengatakan bahwa setiap kasus yang ditangani memiliki jenis-jenis pendampingan yang berbeda, namun demikian pihaknya selalu melibatkan keluarga maupun lingkungan sekitar untuk pemulihan kondisi korban.

“Jenis pendamping tentu berbeda-beda, namun kami selalu libatkan keluarga dan lingkungan. Untuk mengembalikan kondisi korban dalam kondisi yang lebih baik lagi,” pungkasnya. (dew)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin