Berita Bekasi Nomor Satu

Siapa Peduli Kali Bekasi?

PENCEMARAN KALI : Warga melintas jembatan gantung Hutan Kota, Kali Bekasi yang berwarna hitam pekat di Margajaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, belum lama ini. Pemerintah diminta tindak tegas pencemaran Kali Bekasi yang tak kunjung selesai. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kondisi Kali (Sungai) Bekasi dalam beberapa bulan terakhir semakin memprihatinkan. Pencemaran air yang berlangsung sporadis dari limbah industri membuat kualitas air di Kali Bekasi saat ini berada di level kritis. Dimana air sungai kini berwarna hitam pekat dengan bau menyengat dan didapati buih-buih limbah.

“Kali Bekasi tercemar akibat limbah yang diduga berasal dari industri yang berlokasi di hulu sungai Cileungsi,” kata Ketua Komunitas Pecinta Kali Bekasi (KPKB), Fahmi Rozi, Rabu (18/10).

Sebagaimana diketahui, Kali Bekasi merupakan pertemuan dari dua sungai yang berada di hulu yakni, Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas. Pertemuan kedua sungai tersebut tepat berada di perbatasan Kota Bekasi, tepatnya di Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih dan Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

“Kami berharap pemerintah daerah atau pun pemerintah pusat segera mengambil tindakan tegas kepada perusahaan yang limbahnya mencemari sungai,” tegas Fahmi.

“Di hari tertentu bahkan didapati banyak ikan mati terapung. Namun begitu, alat pendeteksi keasaaman air (Ph) justru menunjukkan angka normal di kisaran 6-9. Sementara temperatur suhu air di kisaran 35 derajat Celcius,” sambung Fahmi.

Terpisah, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman, mengatakan pencemaran Kali Bekasi, ataupun Sungai Cileungsi, semakin menghebat di musim kemarau. Ini karena volume air sungai menyusut signifikan.

Dikatakan Puarman, kondisi Kali Bekasi yang saat ini diduga kembali tercemar limbah sudah dalam pantauan Direktorat Jenderal Hak Azasi Manusia (HAM), Kementerian Hukum dan HAM.

“Akibat Kali Bekasi tercemar, produksi PDAM Kota Bekasi terganggu,” tegas dia

Sementara itu, Sri Pudjiastuti, warga Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi mengeluhkan kondisi air kali bekasi yang berwarna hitam dan bau menyengat.

“Baunya sangat mengganggu pernafasan. bikin sesak nafas,” kata Pudjiastuti.

Sri mengatakan, pencemaran limbah industri di Kali Bekasi terjadi beberapa tahun silam, saat ia pindah di Perumahan Pondok Gede Permai

“Sejak kami pindah sekitar tahun 2015 di PGP, Kali Bekasi sepertinya sudah berbau, mungkin karena pencemaran limbah industri, khususnya di musim kemarau,” ujar Pudjiastuti.

Selain gangguan pernafasan, Kata Pudjiastuti, dampak lainnya adalah mata perih, kulit gatal dan mual, juga rusaknya perabotan rumah tangga yang lengket oleh hawa limbah pencemaran, sebagaimana dikeluhkan beberapa warga lainnya. (rez)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin