Berita Bekasi Nomor Satu

Harga Sembako Naik Serentak

Pj Wali Kota : Jangan Panic Buying!

CEK: Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhammad saat memantau harga komoditas di pasar.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Masyarakat Kota Bekasi dikagetkan dengan kenaikan serentak harga kebutuhan pokok. Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad diminta untuk tidak panic buying.

Kenaikan yang paling terasa menyiksa warga terjadi pada harga beras. Saat ini harga beras hampir menyentuh diangka Rp20 ribu perkilogramnya.

Salah seorang pedagang Pasar Baru Bekasi, Tia (28) mengatakan, harga beras premium pandan wangi di Pasar Baru Kota Bekasi, kata dia, tembus diangka Rp.19.300 perkilogramnya. Harga itu naik dari sebelumnya yang berkisar Rp16 ribu perkilogramnya.

Sedangkan harga beras lokal naik menjadi Rp15 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp13 ribu perkilogramnya.

Kenaikan harga beras saat ini membuat omset sejumlah pedagang beras terjun bebas. Biasanya dalam satu hari, di Toko Beras UD Rahmad Baru, ia mampu menjual hingga 5 Ton beras dalam sehari.

Namun di saat harga melonjak seperti saat ini, dirinya hanya mampu menjual 3 ton beras dalam sehari.

“Harga tinggi berpengaruh ke penjualan. Omsetnya berkurang, yang biasa beli 10 liter jadi 5 liter emang harga lagi tinggi juga kan,” kata Tia di Pasar Baru Kota Bekasi, Kamis (22/02).
Tia menyampaikan, kenaikan harga beras sudah dirasakannya sejak Tahun Baru. Menurutnya, dalam waktu satu bulan tersebut harga beras naik perlahan, hingga puncaknya terjadi pada saat ini.

“Naik sudah dua Minggu lebih, hampir satu bulan, dikit-dikit naiknya,” terangnya.

BACA JUGA: Kenaikan Harga Beras Tak Wajar

Tak hanya pedangan, kenaikan harga beras juga dirasakan oleh sejumlah warga.
Salah satu warga Bekasi Timur, Ami (50) mengaku, harga beras saat ini sangat memberatkan. Sebelum naik, dia biasanya membeli beras dengan harga Rp10.000 perliternya. Namun saat ini, dia harus membayar Rp14.000 untuk perliter beras.

“Saya beli 5 liter, kalo dulu seliternya Rp10.000, sekarang Rp13.000 ribu, Rp14.000. Naiknya sudah sejak mau pemilu,” ungkapnya.

Selain beras, menurut data yang dihimpun Radar Bekasi, harga cabai merah besar yang semula dikisaran Rp80 ribu perkilogram kini sudah menembus harga Rp100 ribu perkilogram.
Lalu harga cabai merah keriting yang semula hanya Rp70 ribu perkilogram saat ini mencapai Rp90 ribu perkilogram, harga cabai rawit merah semula hanya Rp55 ribu perkilogram kini Rp90 ribu perkilogram.

OMSET ANJLOK: Pedagang memanggul karung beras di Pasar Baru Bekasi, Kamis (22/2). Pedagang beras mengeluhkan harga beras terus melonjak naik. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

Kenaikan juga terjadi dengan telur yang semula Rp28 ribu perkilogram saat ini Rp30 ribu perkilogran. Kentang lokal dari harga Rp18 ribu perkilogram saat ini menjadi Rp20 ribu perkilogram.

“Jadi setelah kami survey dipasar, memang terjadi kenaikan secara signifikan dibeberapa komoditi bahan pangan, diantaranya beras, cabai merah keriting, dan telur ayam, kami Pemerintah Kota Bekasi akan terus melakukan monitoring terkait perkembangan, dan terus memastikan akan ketersediaan stock bahan pangan,” ujar Pj. Wali Kota Bekasi Gani Muhamad saat sidak ke Pasar Seroja, Bekasi Utara, Kamis (22/02).

Gani menyebut pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap pergerakan harga di pasar. Serta menjamin ketersediaan barang.

BACA JUGA: Harga Telur – Cabai Terus Naik di Bekasi

Dia menjelaskan, kenaikan harga bahan pangan di wilayah dikarenakan imbas gagal panen dari sebagian petani ke pemasok, yang menyebabkan ketersediaan stok berkurang dan permintaan tinggi.

“Jadi saya mendapati laporan dampak kenaikan bahan pangan ini, imbas dari gagal panen sebagian para petani, yang menyebabkan pasokan ke pasar berkurang, dan permintaan diwilayah tinggi,” jelas dia.

Akan tetapi Gani mengimbau kepada warga masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terjadi panic buying. Ia memastikan ketersediaan stok pangan tetap stabil, dengan mengelar bazar pangan murah di tiap-tiap kecamatan.

Bagi masyarakat ekonomi menengah kebawah, Pemkot Bekasi sampai dengan saat ini telah menyalurkan 17 ton beras ditengah inflasi dari total 23 ton beras. Cadangan pangan pemerintah ini diperuntukkan bagi penanganan inflasi dan masyarakat terdampak bencana.

“Sudah terdistribusi sekitar 17 ton. Enam ton kita cadangkan untuk antisipasi bencana dan penanganan inflasi,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan.

Memasuki Triwulan kedua nanti, Pemkot Bekasi akan menambah cadangan pangan pemerintah, diantaranya beras sebanyak 23 ton.

“Kisaran Triwulan kedua tahun ini, kita akan cadangkan kembali sebanyak 23 ton beras dan komoditi lainnya,” tambahnya.(rez/sur/dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin