RADARBEKASI.ID, BEKASI – Belasan kelompok tani mendapat bantuan mesin pertanian dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi. Bantuan yang terdiri dari 18 pompa air dan lima traktor ini diberikan untuk mendorong produksi hasil pertanian, terutama di area sawah tadah hujan yang kerap mengalami kesulitan air pada musim kemarau.
“Mudah-mudahan dengan upaya itu bisa menambah masa tanam, serta masa panen,” kata Kepala DKPPP Kota Bekasi, Herbert Panjaitan, Senin (20/5).
Catatan DKPPP Kota Bekasi, area pertanian di Kota Bekasi saat ini seluas 259 hektar. Sebagian besar lahan pertanian berstatus lahan garapan atau milik swasta.
Hasil panen padi ratusan hektar lahan pertanian tersebut berkisar 1.200 ton dalam sekali masa panen. Herbert menyebut bahwa kualitas lahan pertanian di wilayah Kota Bekasi masih tergolong baik.
“Dalam satu tahun itu dua kali tanam, ada beberapa daerah yang satu kali tanam. Kalau kita dua kali (tanam), berarti lahan pertaniannya masih bagus dan tatacara pertaniannya juga masih bagus,” tambahnya.
BACA JUGA: Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi Jelaskan Peran “RCTI”
Salah satu ketua kelompok tani, Nanda (59) mengatakan bahwa di dalam kelompok Kedaung yang ia pimpin terdapat 15 anggota. Ia menyampaikan bahwa lahan pertanian yang ia garap sulit mendapatkan air pada musim kemarau.
Dalam satu tahun terhitung dua kali masa tanam. Musim kemarau jadi ancaman bagi petani, produktivitas pertanian menurun.
“Ini maklum kan sekarang-sekarang ini nggak ada hujan ya. Karena memang sawah tadah hujan, kalau hujan dapat air, kalau nggak ada hujan ya nggak dapat air,” katanya.
Selama ini, ia dan anggota kelompok tani lainnya menyewa alat pertanian seperti traktor. Ia juga mengakui bahwa lahan pertanian yang saat ini digarap merupakan milik perusahaan yang belum dimanfaatkan.
“Lahan garapan, memang kita informasikan bahwa itu lahan perusahaan, tapi selama itu belum dipakai kita garap,” tambahnya. (sur)
