Berita Bekasi Nomor Satu

Lima Kecamatan di Kota Bekasi Diterjang Banjir

BERSIH-BERSIH : Warga membersihkan rumahnya yang terendam banjir akibat luapan Kali Bekasi di Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Minggu (10/11) RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Badan Penanggulaangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat banjir yang terjadi akibat meluapnya arus Kali Bekasi sejak Minggu (10/11) dini hari, telah menggenangi lima kecamatan. Yakni, Kecamatan Bekasi Timur, Rawalumbu, Bantargebang, Jatiasih, dan Bekasi Utara.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, menyebutkan bahwa titik banjir yang terdampak paling parah berada di Kecamatan Bekasi Timur, tepatnya di Jalan Mawar Kelurahan Margahayu, dengan ketinggian air mencapai 120 cm dan sekitar 500 lebih warga yang terdampak.

BACA JUGA: Delapan Korban Kebakaran Pabrik di Medansatria Kota Bekasi Teridentifikasi, Berikut Daftarnya

Di Kecamatan Rawalumbu, banjir merendam Jalan Pratama 1 di Perumahan Kemang Pratama dengan ketinggian 40 cm. Di Kecamatan Jatiasih, air juga menggenangi Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) dan Pondok Mitra Lestari, dengan ketinggian air 30 cm.

“Banjir di PGP disebabkan rembesan air karena perbaikan tanggul yang belum selesai,” jelas Priadi.

Selain itu, di Kecamatan Bantargebang, kawasan Pangkalan 1A terdampak banjir setinggi 60 cm, sedangkan di Kecamatan Bekasi Utara, Kampung Lebak mencatat ketinggian air hingga 130 cm.

Priadi menambahkan bahwa banjir di seluruh titik terdampak sudah mulai surut. Di Bekasi Utara, warga bersama BPBD Kota Bekasi melakukan pembersihan sisa lumpur yang mengendap di jalan dan rumah-rumah.

“Air yang menggenangi Kampung Lebak, khususnya di RT 06 dan 07 RW 02, sudah surut, dan warga kini sedang membersihkan sisa lumpur,” jelas Priadi.

BACA JUGA: Puncak Musim Hujan di Kota Bekasi Tiba Februari 2025, Ini Antisipasi yang Dilakukan  

Banjir di Bekasi kali ini juha dipicu oleh kenaikan tinggi muka air (TMA) Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor, yang mencapai 350 cm atau status siaga 1 pada Sabtu (9/11) pukul 17.45 WIB, seperti dilaporkan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi (KP2C).

Menurut KP2C, kenaikan TMA Sungai Cileungsi mulai terlihat sejak pukul 16.30 WIB dan terus meningkat, meski kemudian mulai turun pada pukul 19.30 WIB ke tingkat siaga 3 dengan ketinggian 150 cm. Di sungai Hulu Cikeas, air juga mengalami kenaikan tetapi masih dalam batas normal.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad mengatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan petugas dari BPBD untuk siaga di titik-titik rawan banjir di sepanjang Kali Bekasi.

“Kita meminimalisir (risiko), kita turunkan BPBD untuk standby disana, karena ini tidak bisa diprediksi,” katanya.

Petugas juga diminta untuk mengingatkan warga yang tinggal dekat dengan kali Bekasi agar menyimpan barang-barang berharga di tempat aman guna meminimalisir risiko.

Gani meminta koordinasi antar instansi pemerintah serta masyarakat mesti ditingkatkan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada lagi titik-titik banjir yang tidak bisa diantisipasi dengan baik pada musim penghujan ini.

Di sisi lain, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, Sardi Effendi mengingatkan agar BPBD bersama dengan dinas-dinas terkait untuk meningkatkan kesiap siagaannya. Pasalnya, bencana yang setiap tahun menghantui warga Kota Bekasi ini berpotensi menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat.

“Kalau diantisipasi tentu meminimalisir kerugian,” tambahnya. (sur)