RADARBEKASI.ID, BEKASI – Edukasi protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan menggunakan Sabun), tidak hanya untuk orang dewasa saja. Namun, untuk seluruh usia seperti anak usia dini.
Dalam mengedukasi anak soal bahaya Covid-19 dan gerakan 3M, orangtua dan guru harus memberikan contoh yang nyata. ”Ini menjadi kerja sama antara orangtua dan guru dalam memberikan contoh,” kata Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Dinas Pendidikan Kota Bekasi Marwah Zaitun, kepada Radar Bekasi Rabu, (18/11).
Menurutntya, perilaku 3M ini perlu dilakukan oleh semua orang, baik dewasa, remaja maupun anak-anak. Sehingga, keluarga memiliki peran penting dalam mendorong penerapan perilaku 3M kepada anak secara disiplin.
Selain sosialisasi 3M, lanjutnya, pihaknya juga melakukan PAUD Holistic Integratif (HI), Pendidikan Kebencanaan dan juga Koding. “Selain melaksanakan ketentuan SKB 4 menteri, kita juga melakukan sejumlah kegiatan secara terbatas dengan daring dan juga secara langsung,” ujarnya.
Dalam kegiatan PAUD Holistic Integratif (HI), Disdik menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A). Kegiatan ini sendiri untuk memastikan tumbuh kembang anak terpenuhi, mulai dari pengasuhan dan memastikan terhindar dari kekerasakan yang bersifat fisik dan juga non-fisik.
Sedangkan dalam pendidikan kebencanaan, siswa PAUD diedukasi bahwa Kota Bekasi Bekasi tidak luput dari bencana. ”Sejak usia dini harus diberikan pendidikan dan juga pemahaman bagaimana caranya agar tidak terjadi banjir atau bagaimana cara mengevakuasi seseorang ketika terjadi bencana tersebut,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Dinas Pendidikan Kota Bekasi juga memberikan penguatan kepada tenaga pendidik agar ‘melek’ teknologi, khususnya pada masa pandemi seperti saat ini. Pasalnya, Keguatan Belajar mengajar (KBM) dilakukan secara Daring meskipun kepada anak usia dini.
“Kita ingin yang terbaik untuk tenaga pendidik dan juga siswa, makanya kita buatlah sejumlah kegiatan untuk mendukung proses pembelajaran secara daring. Walaupun ini dilaksanakan secara terbatas, yang terpenting bisa tersampaikan dengan baik dan juga dapat terlaksana,” pungkasnya. (dew/adv/hms)