RADARBEKASI.ID, JAKARTA – PT Waskita Karya (Waskita) Tbk melakukan transaksi divestasi melalui anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) dengan PT Akses Pelabuhan Indonesia (PT API). Divestasi ditandai dengan penandatanganan kesepakatan jual beli atas ruas Tol Cibitung – Cilincing.
“Transaksi divestasi jalan tol ini merupakan bagian dari 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita,” kata Corporate Secretary Waskita (Persero) Ratna Ningrum dalam rilisnya, Jumat (8/10).
Menurut dia, transaksi ini adalah momentum dan sinyal baik bagi WTR dalam menjalankan proses bisnis sebagai perusahaan developer jalan tol di Indonesia. Transaksi ini dinilai juga mendukung proses restrukturisasi yang dilakukan Perseroan secara keseluruhan
Sebelum transaksi ini dilaksanakan, WTR merupakan pemegang saham PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTPPT) dengan kepemilikan saham 55 persen. Sedangkan PT API memiliki saham sebesar 45.00 persen. Dengan transaksi divestasi ini, PT API menjadi pemegang saham menyeluruh CTPPT.
Nilai transaksi divestasi ini mencapai Rp 2,44 triliun atau setara dengan 1,96x Price to Book Value (PBV), dan diperkirakan dapat mengurangi beban utang melalui dekonsolidasian hingga Rp5,82 triliun.
Pada tahun ini Waskita telah menyelesaikan proses divestasi atas 4 ruas tol, yaitu Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi, tol Semarang – Batang, tol Cinere – Serpong serta tol Cibitung – Cilincing. Ke depannya, pihaknya juga akan melanjutkan proses divestasi untuk ruas-ruas tol lainnya.
Sebagai informasi, ruas tol Cibitung – Cilincing merupakan bagian dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 dengan panjang 34,76 km. Rencananya ruas tol ini akan terkoneksi dengan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung dan Jalan Tol Akses Tanjung Priok. PT API bergerak dalam bidang penyediaan jalan akses khusus dan/atau jalan tol kepelabuhan dan fasilitas pendukungnya.
PT API merupakan anak usaha dari PT Pengembang Pelabuhan Indonesia dan PT Pelabuhan Tanjung Priok, yang merupakan bagian dari grup perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Dampak positif dari implementasian 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita juga mulai tercermin pada kinerja semester pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan audited Waskita mencatat laba bersih usaha konsolidasian sebesar Rp155 miliar atau meningkat sebesar 111.73 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Program 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita terdiri dari proses restrukturisasi perseroan Induk dan anak usaha, penjaminan pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, divestasi jalan tol, penyelesaian konstruksi jalan tol, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko. (wsa)