RADARBEKASI.ID, BEKASI – Gedung Juang adalah sebuah tempat bersejarah yang terletak di Tambun Selatan, Bekasi. Dulunya, Gedung Juang dibangun oleh para bangsawan keturunan Tionghoa bernama Khouw Tjeng Kie, dan mengalami dua tahap pembangunan, yaitu tahun 1906-1910 dan 1925.
Pada saat perang kemerdekaan melawan Belanda, Gedung Juang yang pada saat itu dikenal dengan nama Gedung Tinggi dijadikan tempat pertahanan oleh para pejuang kemerdekaan yang itu berpusat di wilayah Tambun dan Cibarusah. Akibat pertahanan Belanda di wilayah Bekasi sering diserang, maka Belanda sering meninggalkan tempat pertahanannya di wilayah Bekasi dan menarik diri untuk memperkuat wilayah pertahanannya di wilayah Klender, yang kemudian menjadi perbatasan antara kota Bekasi dengan Jakarta Timur.
Gedung Juang berlokasi di jalan Sultan Hasanudin Nomor 39, Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Hanya beberapa kilometer dari perbatasan wilayah terluar Batavia yaitu wilayah Sasak Jarang yang kini menjadi wilayah perbatasan antara kecamatan Bekasi Timur, kota Bekasi dengan kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Saat berkunjung nanti akan ditemani pemandu wisata yang akan menjelaskan sejarah awal mula didirikannya bangunan tersebut. Pengunjung cukup membayar parkir kendaraan dan biaya jasa pemandu wisata mulai dari kisaran harga Rp5.000 sampai Rp10.000 saja. Wisata Gedung Juang ini mulai dibuka setiap hari mulai pukul 08.00-19.00 WIB, kecuali hari Sabtu buka hingga pukul 20.00 WIB. Jika berkunjung pada sabtu malam, pengunjung akan dihidangkan pentas beberapa komunitas seni dan budaya, mulai dari seni tradisional maupun modern.
Salah satu aktris sekaligus youtuber yang berasal dari Tangerang Banten ini sudah banyak dikenal di kalangan pecinta konten horor yaitu Frislly Herlind atau yang biasa kita sebut dengan Frislly juga pernah mendatangi Gedung Juang di konten youtubenya.
Frislly mengatakan “Sebenarnya untuk tempatnya sendiri, tempat ini sangat amat menarik untuk cerita, untuk makhluk-makhluknya, karena memang bisa dibilang ini jarang dimasukin ya, jadi bukan yang sering, bener-bener intens orang dateng kesini, rame-rame dateng kesini. Jadi ga ada yang memikirkan sejarah ya. Kalaupun datang kesini lebih ke yang ‘oh ini Gedung yang sudah lama’ dan ini udah ada kayak diperbaharui beberapa kali aku liat udah ada yang berubah dari bangunan sebelumnya sekitar 10 atau belasan tahun yang lalu, diperbaharui lagi atau ada tambahan.” Ucap Frislly. (*)
