Berita Bekasi Nomor Satu

Skenario Kerja ASN di Era New Normal Belum Dibahas

KELUAR KANTOR: Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) keluar dari Kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi di Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Selasa (12/5). ARIESANT/RADAR BEKASI
KELUAR KANTOR: Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) keluar dari Kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi di Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Selasa (12/5). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, belum melakukan pembahasan terkait ‘new normal’ atau membiasakan hidup serta aktifitas dengan protokoler kesehatan di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Memang kami belum ada pembahasan atau pengkajian mengenai new normal, “kata Sekretaris Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Bekasi, Edward Sutarman kepada Radar Bekasi, Rabu (27/5).

Ia menjelaskan, saat ini seluruh ASN di lingkungan Pemkab Bekasi masih menerapkan bekerja dengan sistim Work From Home (WFH). Kebijakan tersebut akan berakhir pada 28 Mei 2020, hari ini.

“Namun apakah kebijakan WHF diperpanjang atau tidak, nanti akan ada rapat evaluasi yang dipimpin oleh bupati,” terang pria yang akrab disapa Edo ini.

Lanjut Edo, dengan tidak adanya cuti bersama pada perayaan Hari Raya Idul Fitri 2020 ini, sehingga tidak dilakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait kehadiran ASN setelah libur lebaran.

Ia menjelaskan, hal itu disebabkan adanya penerapan WFH. “Untuk awal masuk kerja setelah lebaran, tidak ada sidak. Sebab, libur hanya saat tanggal merah saja (1-2 Syawal 1441 Hijriah), dan seterusnya masuk seperti biasa.

“Tapi setelah ini, untuk menggerakkan serta meningkatkan pola kerja ASN, kami akan berupaya melakukan inovasi dalam bekerja untuk lebih maksimal di masa pandemi Covid-19,” terang Edo.

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD kabupaten Bekasi, Anik Rumini menyampaikan, terpuruk-nya berbagai sektor, baik ekonomi, serta kesehatan, perlu menjadi perhatian pemerintah untuk kepentingan masyarakat.

Ditambahkan Anik, penguatan penerapan peraturan atau regulasi dan kebijakan yang bijaksana, menjadi salah satu faktor kunci untuk melawan virus corona.

“Sekarang ini masyarakat seperti dihadapkan dengan kehidupan yang anomali. Dimana musuh-nya tidak kelihatan, namun akibatnya ada, dan berdampak pada manusia, ” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.

Anik berpendapat, untuk menangatasi persolan ini, pemerintah perlu melakukan terobosan dalam hal kesehatan. Sebab isu-nya kesehatan, bukan ekonomi. “Jadi, kedepankan terlebih dahulu soal kesehatan,” saran wanita berhijab ini.

Anik menilai, adanya penerapan new normal, perlu ada sosialisasi yang dilakukan pemerintah daerah. Terutama melalui ASN di lingkup Pemkab Bekasi. (and)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin