Berita Bekasi Nomor Satu

40 Tenaga Kesehatan Terinfeksi Covid-19

Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah.
Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah, menyampaikan sebanyak 40 tenaga kesehatan di Kabupaten Bekasi, terinfeksi Covid-19. Hal itu diketahui dari hasil swab yang dilakukan kepada para tenaga kesehatan tersebut.

Para tenaga kesehatan yang terinfikasi itu bertugas di Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas. Bahkan, ada beberapa tenaga kesehatan yang bekerja di luar Bekasi, seperti di Jakarta, tapi tinggalnya di Kabupaten Bekasi.

Alamsyah mengatakan, dalam mengatasi wabah Covid-19, tenaga kesehatan merupakan garda terdepan. Baik itu di RS, Puskesmas maupun Klinik.  Oleh karena itu, ia meminta agar tenaga kesehatan menjaga kedisplinan, salah satunya selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan rajin mengonsumsi vitamin.

“Memang banayk tenaga kesehatan yang tinggal di Kabupaten Bekasi, bekerja di rumah sakit luar Bekasi. Terutama di Jakarta,” beber Alamsyah kepada Radar Bekasi.

Menurutnya, hal itu bukan karena faktor kelelahan tenaga kesehatan. Namun karena kurangnya kedisplinan dalam menjalankan protokol kesehatan, terutama saat menggunakan APD. Selain itu, banyak pasien yang tidak jujur dengan kondisinya, walaupun sudah tahu dirinya terinfeksi Covid-19.

“Kalau saya lihat bukan karena faktor kelelahan, tapi kurang kedisplinan dalam menjalankan protokol kesehatan, dan banyak pasien tidak jujur. Ketika datang ke rumah sakit untuk berobat, tidak memberitahukan jika sudah terinfeksi,” tutur Alamsyah.

Lanjut pria yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi ini, kegiatan pelayanan harus di screning terlebih dahulu menggunakan teknologi telemedesain, dan membatasi kunjungan supaya tidak terjadi penumpukan.

“Jadi masyarakat (pasien) bisa mendaftar dari rumah, dan tahu jam berapa bisa ketemu dokter. Itu model yang kami terapkan saat ini,” terangnya.

Dia menegaskan, dalam kondisi seperti sekarang, tidak ada yang bisa memastikan kapan wabah Covid-19 ini akan berakhir. Diharapkan, sepanjang obat vaksin-nya belum ada, masyarakat harus mau mengikuti protokol kesehatan. Misalnya, saat keluar rumah selalu memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan pakai sabun.

Bahkan kata Alamsyah, banyak juga yang afreori dengan kejadian ini. Artinya, ada masyarakat yang tidak percaya dengan wabah Covid-19 ini. Padahal, sudah banyak yang menjadi korban. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin