Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Mengintip KKN Mahasiswa di Masa Pandemi

KKN MANDIRI : Muthahary Hayyurahman saat melakukan KKN mandiri di sekitar kediamannya di wilayah Jakasampurna.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, dimasa Pandemi Covid-19 KKN dilakukan secara mandiri di sekitar tempat tinggal nya.

Laporan : Tim
Bekasi Selatan

Tidak ada kelompok, kerja tim, menginap dirumah warga atau makan bersama mahasiswa lainnya. Ya, keseruan tersebut tidak ada pada KKN tahun ini. Mahasiswa dituntut untuk melakukan KKN secara mandiri. Kebijakan tersebut berlaku bagi seluruh kampus di Indonesia.

Kondisi ini juga dialami oleh Muthahary Hayyurahman. Mahasiswa departemen Akuntansi Universitas Dipenpogoro (Undip) Semarang ini melakukan KKN di wilayah Jakasampurna, Bekasi Selatan Kota Bekasi,”Istilahnya KKN Pulang kampung. Saya pulang ke Bekasi sejak Maret lalu,”katanya.

Meskipun dilakukan secara mandiri, namun dia juga mendapatkan bimbingan dari dosennya. Bimbingan dilakukan jarak jauh. Tdiak hanya itu, pelepasan program KKN pun dilaksanakan secara virtual yang diikuti 4000 mahasiswa.

Hary memulai kegiatan KKN nya dengan melakukan diskusi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat. Menurutnya, dari diskusi yang dilaksanakan tersebut diharapkan dapat memunculkan ide-ide kreatif yang dapat menjadi modal bagi dirinya untuk meramu program KKN yang akan dilaksanakannya.

Kewajiban untuk melaksanakan dua program selama KKN ini, membawa Hary pada dua hal penting, yaitu mengenai pengelolaan keuangan pada bisnis millenials dan penerapan protokol kesehatan di tempat makan di sekitar tempat tinggalnya.

Untuk pengelolaan bisnis millenials, ia membuat program sederhana di excel dan mensosialisasikan penggunaannya melalui zoom dan juga Google meet. Sedangkan untuk tempat makan, ia membuat poster-poster edukatif yang ia tempelkan dan sosialisasikan ke beberapa restoran, berkaitan dengan protokol kesehatan yang harus dipatuhi oleh mereka saat beroperasi di tengah pandemi.

Menurutnya, KKN di tengah pandemi ini sangat bermanfaat. Mahasiswa dari berbagai daerah dituntut untuk turun secara langsung di daerahnya masing-masing, bukan hanya melihat masalah namun lebih dari itu, mahasiswa juga dituntut untuk aktif terlibat mengatasi permasalahan yang ada di lingkungannya.

“KKN di tengah pandemi ini adalah momentum kita sebagai pribadi dan juga sebagai mahasiswa untuk lebih peduli. Bahkan seharusnya, ini juga dapat menjadi momentum bagi tiap orang tanpa terkecuali – tanpa peduli batas-batas yuridiksi, latar belakang, suku, agama, bahkan jumlah kekayaan untuk sama-sama peduli.”katanya.

Selain itu, bermakna sebagai sarana pembuktian sebagai mahasiswa. Peran mahasiswa sebagai agent of change misalnya, seharusnya bukan hanya muncul dan tenggelam sebagai isi nasihat senior ke junior saja, namun sudah seharusnya dibuktikan dengan langkah konkrit berwujud pengabdian langsung kepada masyarakat.

Hary menambahkan, bagi masyarakat secara umum, pandemi ini pun juga harusnya dimaknai sama, sebagai sarana pembuktian atas keberadaan mereka di tengah-tengah lingkungannya. Walaupun ada pembatasan sosial, namun menurutnya itu tidak sama sekali berhubungan dengan solidaritas sosial antar sesama yang seharusnya semakin terlihat saat pandemi ini.

“Ini merupakan sarana pembuktian kita sebagai manusia, bahwa kita masih bisa saling peduli walaupun tidak bertemu, saling mengingatkan walaupun tidak saling kenal, dan saling membantu walaupun sama-sama membutuhkan.”tegasnya.


Solverwp- WordPress Theme and Plugin