Berita Bekasi Nomor Satu

Meraih Pahala Tanpa Batas

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seringkali seseorang memandang bahwa ujian itu selalu menyakitkan dan menyengsarakan. Tentu saja pandangan seperti ini tidaklah tepat dan harus diluruskan, karena setiap muslim memiliki sebuah keyakinan (i’tiqad) bahwasannya kebaikan dan keburukan itu merupakan ujian.  Orang yang diberikan kekayaan dan kelapangan rizki, maka Allah swt akan mengujinya dengan harta kekayaan yang dimilikinya, apakah ia pandai bersyukur atau kufur ni’mat. Sementara bagi orang ‘alim yang diberikan karunia dalam bentuk ilmu, wawasan, dan pengetahuan, maka ia akan diuji oleh Allah swt dengan ilmunya, apakah kepandaian dan kepintarannya itu lantas membuat ia menjadi sombong atau rendah hati (tawadhu’). Orang yang memiliki kekuatan prima diberikan kesehatan jasmani dan rohani, atau orang yang memiliki jabatan strategis dan kedudukan yang tinggi, maka kesehatan dan kedudukan itu semuanya adalah ujian untuk mereka.

Dijelaskan di dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 35,  bahwasannya Allah  berfirman, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kalian dapat dikembalikan.”

Menurut Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya Tafsir Al-Quranul ‘Adzim, orang yang melakukan ketaatan ataupun kemaksiatan itu sedang diuji. Ia mau bersyukur atas karunia Allah swt yang telah membimbingnya melakukan ketaatan, dan seberapa mampu untuk meninggalkan kemaksiatan dan segala sesuatu yang terlarang.

Dari Syu’aib, ia berkata, Nabi Muhammad saw bersabda, “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidak didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Inilah kesempatan terbaik yang hanya Allah swt berikan kepada seorang mukmin. Dan kondisi ini tidak ditemukan pada orang kafir maupun munafik. Ketika seorang mukmin diberikan karunia berupa kesehatan, kekayaan, jabatan dan keselamatan. Ia mensyukurinya maka ia akan mendapatkan kebaikan pahala. Begitu pula ketika ia ditimpa cobaan ataupun musibah, ia bersabar dalam menghadapinya maka ia juga akan mendapatkan pahala. Allah swt selalu bersama orang-orang yang bersabar dan memberikan pahala yang tidak terbatas bagi orang-orang yang bersabar. Allah swt berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10). (*)

Kepala SDIT Baitul Halim dan Isntruktur Kurikulum 2013 Kab. Bekasi 

Solverwp- WordPress Theme and Plugin