Berita Bekasi Nomor Satu

75 Dosen Divaksin Bulan Ini

VAKSIN
ILUSTRASI: Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 kepada pertugas pelayanan publik di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Rabu (3/3). Sebanyak 75 dosen di Kota Bekasi akan divaksin Covid-19 pada bulan ini. ARIESANT/RADAR BEKASI
VAKSIN
ILUSTRASI: Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 kepada pertugas pelayanan publik di Stadion Wibawa Mukti Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Rabu (3/3). Sebanyak 75 dosen di Kota Bekasi akan divaksin Covid-19 pada bulan ini. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 75 dosen akan divaksin Covid-19 pada bulan ini. Vaksinasi bagi tenaga pengajar di perguruan tinggi itu rencananya berlangsung 18 -19 Maret 2021.

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IV Makmur Heri Santoso mengatakan, pihaknya bersama Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) sudah mengajukan kepada pemerintah untuk vaksinasi bagi dosen.

“Kami bersilaturahmi kepada pak wali kota Bekasi, bagaimana dengan proses vaksinasi dosen. Akhirnya Pemkot memberikan kuotanya bagi dosen untuk dilakukan proses vaksinasi,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (8/3).

Lebih lanjut dikatakannya, dosen yang akan divaksin jumlahnya masih sangat terbatas. Berdasarkan data ADI, jumlah dosen tetap yang ada di Kota Bekasi sebanyak 1.300 orang. Kemudian dapat diperkiran jumlah dosen tidak tetap sebanyak 1.000 dosen.

“Hanya 75 orang dosen yang akan dilakukan vaksinasi pada bulan ini, untuk jadwal pastinya memang belum ada. Tapi menurut informasi akan dilakukan pada 18-19 Maret, kami masih menunggu jadwal validnya,” tutur Makmur.

Ketua Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Majelis Pengurus Daerah (MPD) Bekasi Raya Wawan Hermawansyah mengatakan, tidak semua dosen di Kota Bekasi dapat memenuhi persyaratan untuk dilakukan vaksinasi.

“Dengan jumlah dosen yang akan melakukan proses vaksin memang sedikit, karena terbentur dengan sejumlah persyaratan,” jelasnya.

Antara lain persyaratan tidak semua dosen berdomisili di Kota Bekasi. Selain itu, dosen bukan menjadi skala prioritas penerima vaksinasi tahap kedua tersebut.

“Skala prioritasnya kan untuk pelayanan publik, jadi sebenarnya perguruan tinggi itu adalah wewenang pusat. Atas kunjungan kami ke Pemkot, alhamdulillah kami diberikan ruang untuk ikut dilakukan vaksinasi,” pungkasnya. (dew)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin