Berita Bekasi Nomor Satu

Antre BLT Sambil Sahur

ANTRE BLT : Sejumlah mengantre bantuan langsung tunai sebelum dibukanya Kantor Cabang Pembantu BRI di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Senin (26/4). Sejumlah warga rela mengantre sejak jam 02.00 WIB dari berbagai daerah, seperti Babelan, Tambun, Rawakalong dan Bantargebang. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.
ANTRE BLT : Sejumlah mengantre bantuan langsung tunai sebelum dibukanya Kantor Cabang Pembantu BRI di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Senin (26/4). Sejumlah warga rela mengantre sejak jam 02.00 WIB dari berbagai daerah, seperti Babelan, Tambun, Rawakalong dan Bantargebang. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – RADARBEKASI.ID, BEKASI – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi pelaku usaha mikro dilakukan mulai bulan April ini. Masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi berbondong-bondong datang ke kantor Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak pukul 02.00 WIB dini hari untuk melakukan pencairan. Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih memfasilitasi pelaku usaha mikro yang belum mendapatkan bantuan tunai yang diberikan pemerintah pusat ini.

Di tengah waktu makan sahur, puluhan warga sudah berkumpul di Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI sentra niaga Kalimalang, tepat di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan Kota Bekasi. Sejumlah warga sengaja datang dini hari dengan alasan supaya tidak kehabisan antrian.

Warga juga melaksanakan makan sahur di sekitar KCP. Untuk menertibkan antrian seiring bertambahnya warga yang datang, mereka membuat absensi yang harus diisi sesaat warga tiba di KCP. Inisiatif ini dilakukan agar warga tertib dan tidak saling mendahului saat KCP BRI mulai beroperasi.

Mereka mengaku bantuan yang berasal dari pemerintah pusat ini berharga untuk membantu kelangsungan usaha mereka selama pandemi Covid-19.”Datang tadi jam 2, saya urutan ke dua,” kata salah satu warga yang tengah menunggu di depan KCP BRI sentra niaga Kalimalang, Kusmiyati.

Perempuan yang mengaku sehari-hari berjualan di rumahnya di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi ini harus menunggu lima jam lamanya sampai kantor bank mulai beroperasi. Beberapa hari yang lalu, ia sempat datang sekira pukul 09.00 WIB pagi, sayang ia kehabisan nomor antrian dan harus kembali lebih pagi.”Kemarin datang udah kehabisan, saya jalan dari rumah jam 09.00 WIB. Nanya sekuritinya ibu datang sebelum subuh,” tambahnya.

Warga lainnya datang dari kawasan Rawakalong, Desa karangsatria, Kabupaten Bekasi. Sebelum sampai di KCP BRI sentra niaga Kalimalang, ia mengaku telah mendatangi kantor BRI terdekat, pukul 05.00 WIB sudah kehabisan nomor antrian sehingga harus mencari lokasi lain.”Saya dari Rawakalong, disana sudah penuh,” kata warga yang baru saja datang pukul 05.00 WIB, Jamaludin.

Kedatangannya ke lokasi ini juga untuk mencairkan BLT UMKM. Pengajuan UMKM saat itu dilakukan melalui ketua RW tempat tinggalnya.Belum lama ini, istrinya memeriksa pengajuan yang sudah dilakukan di laman website. Setelah memastikan namanya terdaftar sebagai penerima BLT, ia bergegas membawa persyaratan berupa foto-foto kegiatan usaha hingga dokumen kependudukan ke kantor bank untuk mencairkan BLT.”Istri saya cek di website, kalau yang (pengajuan) pertama kan pemberitahuan lewat SMS, sekarang langsung lewat website,” tukasnya.

Catatan absensi yang dibuta oleh warga, sampai pukul 04:30 WIB, sudah 25 orang mendaftar untuk mencairkan BLT UMKM di KCP BRI sentra niaga Kalimalang. Warga yang datang nampak membawa dokumen berupa buku rekening, KTP, KK, foto kegiatan usaha atau Surat Keterangan Usaha (SKU).

Bantuan serupa sempat diberikan oleh pemerintah pusat pada tahun 2020 lalu senilai Rp2,4 juta, tahun ini bantuan kembali diberikan Rp1,2 juta untuk 12,8 juta pelaku UMKM. Pemerintah mengalokasikan Rp15,36 triliun tahun 2021 ini.

Untuk mempercepat proses pendaftaran oleh para pelaku usaha mikro Terdampak Covid-19 ini, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bekasi membuka pendaftaran secara online. Pendaftaran secara online dapat dilakukan di kantor kelurahan, kantor koperasi, maupun Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) masing-masing pasar di Kota Bekasi.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bekasi, Abdillah Hamta mengaku, pihaknya mengejar waktu sampai tanggal 28 April untuk memfasilitasi pelaku usaha mikro yang ingin mendaftar. Pelaku usaha mikro ini juga bisa datang langsung jika mengalami kesulitan saat mendaftar online.

Pengajuan BLT UMKM untuk tahun ini tercatat sudah 10 ribu pendaftar sampai pekan lalu, jumlah ini diperkirakan masih terus bertambah. Dari ratusan ribu pengajua pada tahun 2020 lalu, sebagian pelaku UMKM sudah mendapat, meskipun ada sebagian lagi yang belum mendapatkan BLT yang dimaksud.

Namun, informasi yang diterima dari pemerintah pusat, pengajuan tahun 2020 yang belum mendapatkan BLT akan diberikan pada tahun ini.”Informasi dari pusat itu tetap di-update, yang sudah dapat maupun yang katakanlah belum dapat, atau sudah dikonfirmasi tapi belum dapat uangnya itu nanti dapat. Yang awal (tahun 2020) itu 153 ribu,” paparnya.

Dia juga mengaku telah memantau antrian warga bulan April ini di beberapa kantor Bank. Antrian tersebut merupakan warga yang akan mencairkan BLT UMKM tahun 2021. Pihaknya juga telah bersurat kepada Bank yang dimaksud untuk menjaga protokol kesehatan, tahun ini pencairan BLT UMKM dikonsentrasikan di kantor bank BRI dan BNI.

Ia meminta kepada masyarakat untuk tetap bersabar dan mentaati jam operasional bank sehingga tidak berkerumun. Pihaknya mewanti-wanti masyarakat agar kerumunan dalam antrian pencairan BLT UMKM tidak memicu peningkatan penyebaran Covid-19 yang saat ini tengah menurun di Kota Bekasi.

“Kita berharap karena ini situasi masih Covid, apalagi kita puasa ya mohon agar bersabar, tidak terlalu antusias berdesak-desakan, mengikuti saja SOP yang ada,” tukasnya.

Meskipun pendaftaran diterget berakhir sampai 28 April mendatang, perpanjangan waktu pendaftaran masih mungkin terjadi jika kuota belum terpenuhi melihat kebijakan yang dilakukan pada tahun 2020 lalu. (sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin