RADARBEKASI.ID, BEKASI – Seruan perdamaian di Palestina terus disuarakan sejumlah pihak termasuk di Kota Bekasi.
Belum lama ini sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Bekasi Bela Palestina (Ambela) menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Kota Bekasi, Jalan Chairil Anwar Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi.
Aksi tersebut bentuk dukungan dan perlawanan terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan oleh tentara Israel kepada warga Palestina.
Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bekasi, Arief menegaskan bahwa aksi yang di lakukan bukan hanya sekadar mimbar bebas belaka.
“Kami disini sebagai perwakilan masyarakat Kota Bekasi mendesak DPRD Kota Bekasi agar membuat suatu kebijakan, karena itu adalah tugas dari DPRD setempat. Kita rakyat hanya bisa turun kejalan untuk mendukung kemerdekaan Bangsa Palestina,” kata Arif saat melakukan aksi damai.
Selain itu, koordinator lapangan, Rubi Lesmana menuntut agar DPRD Kota Bekasi segera menyampaikan aspirasi mereka kepada pimpinan pusat.
“Kita ingin aksi kita dan aspirasi yang kita bawa ini dapat di teruskan oleh Ketua DPRD Kota Bekasi hingga ke pimpinan pusat,” tukasnya.
Dalam aksi damai pun Ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J. Putro mendatangi dan mengapresiasi semangat para mahasiswa yang turut membela negara Palestina untuk merebut kemerdekaan.
“Sesungguhnya kita merasa bersyukur ketika memiliki mahasiswa yang masih memiliki kepedulian terhadap keadilan,” kata dia.
Aksi ini menunjukan bahwa masih hidup nya hati nurani. Ini kali kedua DPRD Kota Bekasi menerima aspirasi kedatangan masyarakat yang peduli dengan kondisi Palestina pada hari ini.
Menurutnya, Palestina adalah negara yang belum mendapatkan kemerdekaan sampai saat ini, maka dari itu masyarakat Indonesia khususnya Kota Bekasi adalah bagian dari masyarakat Palestina yang memiliki nasib dan sepenanggungan yang sama.”Kita akan sampai aspirasi dari mahasiswa ke pimpinan pusat,” terangnya.
Dirinya pun mengaku, tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina mencakup seluruh aspek, baik itu agama, politik, dan sosial. “Dewan keamanan PBB harus turut serta akan persoalan ini dan seluruh negara harus mencegah tindakan ini,” tutupnya. (pay)
