RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sebanyak 25 anggota Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) Indonesia menerima sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. Sejauh ini, baru 45 anggota yang mengantongi sertifikasi halal, Papmiso Indonesia akan memfasilitasi seluruh anggotanya untuk memberikan perlindungan kepada konsumen sehingga tidak ada keraguan terhadap menu yang disajikan oleh pedagang mie dan bakso di seluruh Indonesia.
Selain penyerahan sertifikat halal, Papmiso juga menggelar kegiatan makan bakso bersama di kantor MUI Jawa Barat, di Jalan LL RE Martadinata, Kota Bandung. Kegiatan ini dilakukan dengan menyediakan 100 mangkuk bakso sebagai rasa syukur atas sertifikasi halal yang diterima.
“Ya, istilahnya syukuran lah, setelah kita mendapatkan sertifikasi halal, produk yang baru diberi sertifikasi halal itu kita makan bersama,” ungkap Ketua Papmiso Indonesia, Maryanto.
Pemilik sertifikat halal dinilai masih sedikit, untuk itu pihaknya berkomitmen akan membantu anggota agar tersertifikasi. Termasuk membantu dan memastikan proses pengolahan bahan baku hingga menjadi bakso dan mie ayam. Pasalnya, proses pengolahan ini menjadi salah satu penilaian dalam proses sertifikasi halal.
Diantaranya, daging yang didapatkan oleh para pedagang harus berasal dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) bersertifikat halal sampai proses penggilingan, catatan dalam proses penggilingan tidak digunakan bersama-sama dengan berbagai macam jenis daging.
“Ujungnya di perlindungan konsumen, keuntungannya jelas dari sisi perlindungan konsumen. Jadi pelanggan kita nggak usah ragu lagi, karena produk yang disajikan sudah bersertifikat halal,” tegasnya.
Kelompok yang menghimpun para pedagang mie dan bakso ini salah satunya disebut untuk memudahkan para pedagang mendapatkan sertifikasi halal. Sertifikat halal kali ini diberikan kepada Bakso Kumis Group (BKG) pimpinan anggotanya, Widodo. (sur/pms)
