RADARBEKASI.ID, BEKASI – Layanan kependudukan dan catatan sipil secara daring (online) di Kabupaten Bekasi, dihentikan sementara sejak 2 Juni 2021 lalu. Sedangkan pelayanan sementara, hanya dibuka melalui aplikasi WhatsApp.
Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bekasi, Hudaya, penghentian layanan secara daring ini terkait jutaan data penduduk kota/kabupaten di Indonesia yang dilaporkan dijual di situs web forum hacker.
“Untuk sementara semua layanan daring Dukcapil off. Ini tidak hanya di Kabupaten Bekasi, melainkan di seluruh Indonesia dan dialihkan melalui layanan WhatsApp,” terang Hudaya.
Namun dirinya belum mengetahui kapan layanan secara daring ini akan dibuka kembali. Kata dia, pihaknya masih menunggu instruksi dari Kemendagri terkait layanan secara daring.
“Kami masih menunggu arahana dari Pak Dirjen. Sebab, ini terjadi di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Sekadar diketahui, jutaan data penduduk dari sejumlah kabupaten/kota di Indonesia, termasuk Kabupaten Bekasi, dikabarkan diretas dan dijual di situs forum hacker.
Menurut laporan lembaga studi CISSReC, setidaknya data yang dijual ini mencakup 8.797.669 data penduduk. Sebagai rincian, Kabupaten Malang menyumbang 3.165.815 data penduduk, disusul Kabupaten Bekasi sebanyak 2.339.060.
Kemudian, Kabupaten Subang 1.989.263 data, dan Kota Bogor 1.303.531 data penduduk.
Lanjut Hudaya, pihaknya sudah melaporkan persoalan tersebut ke Direktorat Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, serta Polres Metro Bekasi.
“Saat ini, sudah ada tim IT dari Kemendagri yang turun langsung menangani,” tandas Hudaya. (and/pjk)
