Berita Bekasi Nomor Satu

Cegah Peningkatan Kasus DBD

FOGGING: Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan fogging DBD di Perumahan Grand Permata RT 08/RW 06 Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa (22/6). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Di tengah melonjaknya kasus Covid-19, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga menjadi perhatian, menyusul adanya temuan kasus di sejumlah wilayah Kota Bekasi.

Kemarin, upaya antisipasi lewat fogging dari PMI Kota Bekasi dilakukan di Perumahan Grand Permata, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

Hal itu dilakukan, sebagai pencegahan kasus DBD di Kota Bekasi yang saat ini terbilang tinggi. Tercatat 730 kasus dalam jangka waktu lima bulan di tahun 2021 ini, terhitung sejak Januari hingga Mei.

Ketua RT 008 RW 06 Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Guntur mengatakan, fogging dilakukan sebagai upaya pencegahan.

“Karena tingkat curah hujan yang tinggi dan tidak menentu. Kondisi seperti ini membuat nyamuk aedes aegypti berkembang biak,” kata Guntur, Selasa (22/6).

Diharapkannya dengan kesadaran warga akan kebersihan lingkungan dan upaya yang dilakukan bisa meminimalisir kasus DBD yang sebelumnya sempat ditemukan di wilayahnya.

“Ya dengan adanya fogging di lingkungan kita dapat meminimalisir perkembangan nyamuk. Dan membuat warga saya tidak khawatir terhadap nyamuk aedes aegypti,” ungkapnya.

Terpisah, Camat Mustikajaya, Gutus Hermawan membenarkan kasus DBD ditemukan di wilayahnya. “Ya ada kasus DBD tapi tidak banyak hanya belasan orang saja,” katanya.

Dengan adanya fogging, pihaknya tidak mempermasalahkan. Sepanjang berkoordinasi dengan Puskesmas.

Lanjut Gutus, jika sudah ada koordinasi dengan Puskesmas, secara teknis fogging yang dilakukan bisa lebih tepat sasaran.

“Karena Puskesmas yang berhak menjelaskan. Boleh atau tidak. Jika sudah koordinasi maka akan diarahkan oleh Puskesmas tata cara dan ukuran untuk melakukan fogging,” ujarnya.

Kenapa harus koordinasi ke Puskesmas, karena dirinya ingin fogging yang dilakukan di lingkungan masyarakat benar-benar dapat membasmi nyamuk penyebab DBD dengan perhitungan obat fogging yang digunakan.

“Pencegahan juga sudah kita lakukan melalui lurah dan Kapus (Kepala Puskesmas). Sehingga petugas Jumantik langsung turun ke warga. Pada intinya warga kita imbau tetap jaga kebersihan serta terapkan 3M (menguras, mengubur dan menutup). Intinya di kita tidak ada korban yang meninggal dalam kasus DBD,” ungkapnya. (pay)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin