Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Selesai Divaksin Masih Belum Aman

PEMAKAMAN COVID-19 : Petugas gali kubur mengeluarkan satu dari dua peti jenazah pasien Covid-19 dari mobil ambulans di TPU Padurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa (22/6). Angka kematian pasien Covid-19 di Kota Bekasi terus bertambah. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) menjadi keharusan meskipun sudah menjalani dua kali vaksinasi. Pasalnya, setiap orang bisa dua hingga tiga kali terinfeksi virus yang sudah merenggut ribuan korban jiwa tersebut, meskipun sudah mendapatkan vaksinasi.

Hilman (27) misalnya, warga Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, mengaku kembali terkonvirmasi positif Covid-19 meskipun telah mendapat dua kali dosis vaksin.

Pria yang selama ini tinggal bersama dengan kedua orang tuanya ini terinfeksi setelah satu bulan menyelesaikan tahapan vaksinasi. Hasil rapid test antigen menunjukkan positif Covid-19, ditambah dengan gejala yang ia rasakan pada hari berikutnya.

“Pertama sih demam dulu sama pusing, nah itu belum berfikir kalau sudah positif tuh, dua hari kemudian rasa itu sudah mulai pahit, hambar. Terus coba cek di Puskesmas antigen ternyata positif, selang sehari hasil tes dari Puskesmas keluar itu penciuman sudah mulai hilang,” ungkapnya.

Peristiwa ini diawali saat ibunya terkonfirmasi positif sehingga harus menjalani isolasi mandiri terpisah dari ayah dan adiknya. Ia pun memutuskan untuk sementara tinggal terpisah selama masa inkubasi tiga hari, tes tidak dilanjutkan menggunakan PCR lantaran gejala yang ia alami sudah sama persis dengan gejala Covid-19.

Setelah menerima hasil tes antigen, Hilman memutuskan untuk kembali ke rumah menjalani isolasi mandiri bersama ibunya, sedangkan ayah dan adiknya negatif Covid-19. Berbeda dengan ibunda yang harus menjalani perawatan di ruang ICU, Hilman hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Tidak sampai harus dirawat di Faskes, orang tua kebetulan sampai masuk ICU, karena punya komorbid, terus juga saturasi oksigennya agak rendah kemarin, jadi butuh oksigen,” tambahnya.

Saat itu di lingkungan keluarganya, hanya Hilman yang sudah menjalani vaksinasi, selebihnya belum. Anggota keluarga lain yang juga dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 saat itu adalah kakak, kakak ipar, serta keponakan Hilman.

Ini adalah pertama kalinya Hilman terkonfirmasi positif Covid-19, satu bulan setelah menyelesaikan tahapan vaksinasi. Ia harus menjalani isolasi selama 16 hari hingga mendapatkan hasil negatif Covid-19.

“Semakin kesini lebih ketat soal Prokes, walaupun sudah kena. Lebih ketat lagi kaya rumah disemprot pakai disinfektan,” tambahnya.

Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Transformasi Pemulihan Ekonomi Kota Bekasi, Rahmat Effendi tidak menyangkal bahwa ada sederet kasus terkonfirmasi positif Covid-19 meskipun sudah menyelesaikan tahapan vaksinasi. Rahmat menyimpulkan yang paling penting dan mesti dilakukan saat ini adalah mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).

Salah satu kasusnya berada di lingkungan Pemkot Bekasi, pejabat yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 dan telah menjalani vaksinasi harus kembali dirawat di Faskes.

“(Awal) Dia kena, anaknya, istrinya, sekarang kena (lagi), dirawat lagi. Sepertinya sudah divaksin dia, dulu kena, ini sekarang kena lagi. Tarolah dia belum (divaksin), udah kena sekarang kena lagi, contohnya itu lah,” paparnya.

Belakangan Pemkot Bekasi mempercepat proses vaksinasi kepada sasaran tahap dua sebanyak 296.786 orang yang diterima dari pemerintah pusat. Vaksinasi massal rencananya kembali dilakukan hari ini di Stadion Patriot Candrabhaga dengan jumlah sasaran masyarakat di delapan Kecamatan, setelah sebelumnya dua kali melakukan vaksinasi massal di lokasi yang sama dengan total sasaran yang tervaksinasi sebanyak 6 ribu orang.

Semula, rencana vaksinasi massal di stadion ini dilakukan dalam empat waktu, keputusan percepatan berbekal hasil evaluasi dua kali vaksinasi sebelumnya hanya dilakukan satu kali lagi. Usai kunjungan presiden Jokowi pada vaksinasi massal pertama pekan lalu, Kota Bekasi telah menerima 70 ribu dosis vaksin, rencananya dalam waktu dekat kembali menerima 170 ribu dosis vaksin.

“Vaksin sekarang ini kalau saya dapat 170 ribu, terus ditambah lagi sekarang (yang sudah dilakukan) udah hampir 400an ribu. Tapi kan ini masih berproses, dari 2,4 juta jiwa penduduk artinya yang sudah divaksin 400 ribu jiwa, kita baru 15 persen, belum sampai 25 persen dari total penduduk Kota Bekasi,” tambahnya.

Vaksinasi besar-besaran hari ini melibatkan 270 vaksinator, durasi waktu yang dibutuhkan untuk mengimunisasi delapan ribu jiwa hari ini diprediksi dua hingga 3,5 jam. Dengan catatan, masyarakat yang datang mampu mentaati protokol kesehatan, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

Terpisah, Ahli Epidemiologi UI, Tri Yunis Miko Wahyono membenarkan kemungkinan seseorang tetap terinfeksi Covid-19, meskipun telah divaksinasi dengan sempurna. Ia menekankan bahwa tidak ada vaksinasi yang membentengi tubuh 100 persen dari serangan virus Covid-19, hanya berkisar 70 persen.

Bahkan, menurutnya fenomena seseorang kembali terpapar Covid-19 sangat mungkin terjadi, dua sampai tiga kali.”Tidak, orang yang sudah pernah terinfeksi juga bisa kena lagi dua sampai tiga kali,” ungkapnya.

Kelelahan juga dialami oleh petugas di pintu terakhir pasien yang tumbang akibat Covid-19, kemarin catatan kasus meninggal dunia keseluruhan mencapai 608 kasus. Pantauan Radar Bekasi di area makam jenazah pasien Covid-19, kereta jenazah tidak henti-hentinya hilir mudik mengantar jenazah selama satu jam berada di lokasi.

Bahkan, salah satu kereta jenazah membawa dua peti jenazah. Raut wajah lelah petugas pemakaman tidak bisa disembunyikan, informasi yang diterima oleh Radar Bekasi, pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 mencapai 20 jenazah.

Sejak awal, pemakaman dengan protokol Covid-19 ini diberlakukan pada jenazah yang telah dipastikan dengan hasil laboratorium menunjukkan positif Covid-19, maupun jenazah yang teridentifikasi dan tengah menunggu hasil uji laboratorium. (sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin