Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Ayo..Bangkit dari Pandemi

KANTOR PEMKAB: Sejumlah pengendara melintas di depan Kantor Pemkab Bekasi Desa Sukamahi Cikarang Pusat, Senin (26/7). Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Hari jadi ke-71 Kabupaten Bekasi dijadikan momentum untuk bangkit dari pandemi Covid-19. Beragam upaya terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bekasi, salah satunya efisiensi anggaran.

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengaku, harus kerja keras dalam memimpin Kabupaten Bekasi saat pandemi Covid-19. ”Makanya Pak Gubernur memesankan gaspol karena nggak ada waktu terlalu lama, jadi harus segera bergerak,”ujarnya.

Untuk menuntaskan masalah pandemi, Dani mempunyai strategi dalam penanganan penyebaran Covid-19. ”Langkah awal adalah saya melakukan refocusing anggaran yaitu bisa mencapai Rp400 miliar untuk keperluan dalam penanganan Covid-19. Ada dua kali refocusing. Di awal sekitar Rp185 miliaran, dan yang kedua sekitar Rp230 miliaran. Tentunya program yang baik tanpa intervensi anggaran mustahil dapat berjalan,” ucapnya.

Kemudian, ia mengeluarkan kebijakan dengan tagline gerakan Berani (Kabupaten Bekasi Berantas Pandemi). Menurut dia, Berani itu juga mencerminkan sebuah optimisme dan keyakinan bahwa Bekasi akan mampu menangani pandemi.

“Alhamdulillah dalam beberapa waktu kemudian saya sudah minggu keempat menjabat, angka-angka kasus positif sudah menurun, angka BOR atau keterisian tempat tidur di rumah sakit dan isolasi terpusat menurun drastis, angka kesembuhan meningkat, dan vaksinasi kita genjot,” ujarnya.

Ia menuturkan, adanya bantuan dari unsur Polri melalui Polres Metro dan Polda Metro Jaya serta Kodim O509 dan Kodam Jaya adanya gerakan massal untuk vaksinasi. Antusias vaksin di tengah masyarakat cukup tinggi. Bahkan saat ini pihaknya masih membutuhkan vaksin.

Sebagai mantan Kepala BPBD Provinsi Jabar, dia mengaku menerapkan strategi manajemen kebencanaan dalam memimpin Kabupaten Bekasi. Mulai dari manajemen, penanggulangan hingga pemulihan pasca bencana.

“Saya hadapi Covid-19 ini sebagai bencana non alam pandemi ini. Maka kita bagi dalam tiga tahap, di pencegahan saya kembangkan tiga pertama KIE (komunikasi informasi edukasi). Intinya 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, baik kampanye, sosialisasi, edukasi maupun operasi yustisi dan non yustisi untuk menegakkan disiplin,” jelasnya.

Kemudian, melalui vaksinasi, dikembangkan gerakan program Vaksinasi Berani, itu ada empat jalur, puskesmas ditingkatkan. ”Dulu sebelumnya seminggu sekali sekarang tiap hari ada vaksinasi regular,” ucapnya.

“Kita juga adakan vaksinasi mobile datang ke RT atau kampung-kampung bagi masyarakat yang aksebilitasnya susah mencapai puskesmas maupun vaksinasi massal atau terpusat tersebut. Dan keempat vaksinasi pelajar ini dilakukan di sekolah,” jelasnya.

Untuk mencegah penyebaran kembali dapat dihadang, dia menerapkan penanggulangan dengan 3T, pencegahan hulu 3T itu hilir. Mulai tracing testing, treatment. “Tracing kita perkuat di level RT jadi di tiap RT ada tracer yang dilatih dari Dinas Kesehatan, apakah itu posyandu kader PKK, Karang Taruna yang kita latih buat melakukan tracer jika ada kasus positif kontak eratnya dan suspek,” ungkapnya.

Lalu testing, yakni berkaitan swaber, dulu tenaga swabernya ada di puskesmas sehingga perlu didorong ke tingkat RW, tetap dilatih dari tenaga kesehatan. Terus treatment ada tiga Isoman Berani, Isoter Berani dan rumah sakit.

“Isoman berani itu isolasi mandiri bagi gejala ringan tapi dengan pengawasan bagus ditopang dengan bantuan sosial untuk yang isoman. Isoterm itu isolasi terpusat itu di tingkat desa kecamatan, di perusahaan ada isolasi terpusat di kawasan industri. Nah yang gejala berat dan sedang kita tingkatkan kapasitas rumah sakit,” katanya.

Lanjutnya, untuk tahap terakhir pemulihan itu ada dua program JPS Berani (jaring pengamanan sosial), bansos pemerintah pusat yang telah berjalan ditingkatkan pengawasannya agar bisa berjalan baik.

Ditambah bansos dari Pemkab Bekasi ada bansos isoman, bantuan usaha mikro untuk UMKM yang mikro terdampak akibat pandemi dia harus tutup usahanya selama sebulan ini. “Kita berikan bantuan lagi untuk bisa memulai lagi usahanya dan pelaku seni karena juga selama PPKM ini nggak ada panggung apa jadi kita bantu,” ujarnya. (and)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin