Berita Bekasi Nomor Satu

Waspada Potensi Bencana Alam

LONGSOR: Pengendara sepeda motor memperlambat laju kendaraan saat melintas di samping jalan longsor di Jalan Pangkalan 1 Bantargebang, Kota Bekasi, Senin (8/11) lalu. Masyarakat diminta waspada munculnya potensi bencana alam. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN-Sejak Oktober-November 2021, kejadian bencana di Jawa Barat sudah mencapai 500 kasus. Status Siaga Satu kebencanaan ditetapkan agar seluruh kabupaten/kota waspada akan munculnya potensi bencana.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan mayoritas kebencanaan yang terjadi adalah bencana hidrologis. “Untuk Jabar tengah ke utara bencana hidrologis rata-rata berupa banjir, sementara Jabar tengah ke selatan longsor,” terangnya.

BMKG sendiri menurutnya sudah memberikan peringatan berupa prediksi musim hujan dari Desember hingga Januari.

“Sehingga dari Oktober kita sudah siaga satu dan sekarang penguatannya” kata Gubernur Jabar, Selasa (23/11).

Pihaknya memastikan pasukan kebencanaan di Jabar sangat siap. Dalam kesiapsiagaan bencana ini, ada tambahan peralatan baru, yakni dapur umum dari Kodam yang terbilang canggih melengkapi dapur umum yang sudah disediakan sejumlah institusi termasuk Basarnas, kepolisian, Dinas Sosial dan lain-lain.

“Kita ada peralatan mengubah air sungai laik minum, jika di titik kebencanaan butuh air bersih yang memadai, kita ada filter air,” terang Ridwan Kamil

Dari laporan yang didapat pihaknya, saat ini sudah ada 500an laporan kebencanaan dari daerah. “Saya berharap tahun ke tahun jumlahnya makin berkurang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengurangi bencana banjir di kawasan Bandung Raya. Namun begitu pihaknya juga memberikan atensi pada sejumlah daerah yang memiliki titik rawan bencana,” jelasnya.

Diakuinya, untuk hari ini di era curah hujan tinggi Jabar Selatan jadi prioritas dari mulai Garut Selatan, Cianjur Selatan, Sukabumi Selatan dan khususnya Kabupaten Bogor yang paling tinggi dan terus diberikan atensi.

Ridwan Kamil juga memastikan cetak biru Jabar Resilience Province akan mengatur segala sesuatu tentang mitigasi bencana, mulai dari pelatihan hingga anggaran. “Kami akan terus memperbaiki cetak biru ini jika dirasa memiliki kekurangan,”pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala BPBD Kota Bekasi, Enung Nurcholis juga mengatakan, masuk musim penghujan, untuk Kota Bekasi banjir masih mengancam sejumlah wilayah.

Dijelaskannya, BPBD melakukan rangkaian persiapan. Salah satunya memberikan latihan kepada warga masyarakat untuk tanggap bencana.

 

“Kemarin kita sudah siapkan apel kesiapsiagaan. Kita juga melakukan latihan tanggap bencana kepada warga Jatisampurna,” kata Kepala BPBD Kota Bekasi, Enung Nurcholis.

 

Dirinya juga menghimbau kepada warga masyarakat Kota Bekasi, sesuai dengan info dari BMKG bahwa untuk wilayah Kota Bekasi dan Jawa bagian Utara, sejatinya sudah masuk musim hujan.

 

“Artinya warga masyarakat harus mempersiapkan diri jika ada hal-hal yang tidak diinginkan. Saya dan anggota BPBD sudah mempersiapkan perlengkapan dan sarana lainnya untuk membantu masyarakat,” pungkasnya. (pjk/pay)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin