Berita Bekasi Nomor Satu

Pemkab Diminta Proaktif Tangani Banjir Rob

KANTOR PEMKAB: Sejumlah pengendara melintas di depan Kantor Pemkab Bekasi Desa Sukamahi Cikarang Pusat, Senin (26/7). Pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, diminta proaktif dalam menangani banjir rob, yang terjadi di Muaragembong, dan kecamatan lainnya.

Pasalnya, sampai saat ini belum ada permohonan maupun pengajuan ke pemerintah provinsi maupun pusat, kaitan dengan penanganan banjir rob di wilayah yang memiliki kawasan industri terbesar se Asia Tenggara ini.

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Jejen Sayuti mengatakan, banjir rob itu memang terjadi setiap tahun, bukan hanya sekarang saja. Kemudian, untuk penanganannya sendiri, merupakan kewenangan pemerintah provinsi dan pusat. Oleh karena itu, menurut Jejen, Pemkab Bekasi harus pro aktif mengajukan ke provinsi dan pusat.

“Pemkab Bekasi harus pro aktif, atau istilahnya jemput bola. Misalkan tidak ada permohonan, mana mau tahu pemerintah provinsi dan pusat. Bekasi ini dekat dengan Jakarta, pasti diperhatikan,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (7/12).

Jejen menyampaikan, pernah berkunjung ke Muaragembong, khususnya ke Desa Pantai Bahagia. Disana, sudah hampir beberapa mil dari bibir pantai terkena abrasi, kalau itu tidak segera diselesaikan, maka Pantai Bahagia akan habis. Menurutnya, persoalan yang terjadi di Muaragembong, sudah dibahas dengan pemerintah provinsi.

“Sudah saya sampaikan dalam rapat bersama Dinas Kelautan di Provinsi Jawa Barat. Tapi, itu harus diperkuat dengan kabupaten, permohonan turap atau yang lainnya, agar dialokasikan anggaran buat kepentingan Kabupaten Bekasi kaitan dengan banjir rob,” terangnya.

Sementara itu, Camat Muaragembong, Lukman Hakim menuturkan, untuk mengurangi dampak banjir rob yang setiap tahun melanda Muaragembong, berencana mengusulkan ke pemerintah pusat, agar dibangun tanggul pantai di sepanjang pesisir, dan pembangunan folder-folder penampung air.

Dengan demikian, tanggul yang ada, akan menahan laju meluapnya tinggi muka air laut yang saat ini sudah pada titik – 240 pp.

“Jadi, nanti akan terintegrasi antara tanggul pantai dengan folder-folder yang dimaksud. Contoh, seperti tanggul Pantai Indah Kapuk dan Ancol, terintegrasi di sepanjang pesisir Jakarta Utara,” beber Lukman.

Sekadar diketahui, banjir rob yang terjadi di Muaragembong, melanda tiga desa, yakni Pantai Mekar, Bahagia, dan Sederhana. Saat ini, banjir rob semakin parah dari sebelumnya. Dari informasi yang berhasil diperoleh, banjir rob tidak hanya melanda Muaragembong, tapi ada empat desa di Tarumajaya juga terendam, dengan ketinggian sekitar satu meter, seperti Desa Segara Makmur, Segara Jaya, Pantai Makmur, Samudra Jaya. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin