RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN- Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan, sejak awal tahun 2022 volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumurbatu, Kecamatan Bantargebang, Kota
Bekasi mengalami kenaikan hingga sepuluh persen.
Kenaikan volume sampah mencapai 180 ton setiap harinya, dari 1.800 ton kapasitas normal per hari. Meningkatnya jumlah penduduk serta aktivitas masyarakat di awal tahun diklaim jadi penyebab meningkatnya volume sampah.
“Kenaikan volume sampah dikarenakan tingginya aktivitas masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk. Sehingga volume sampah naik sepuluh persen dari 1.800 setiap harinya,” kata Yayan sapaan akrabnya ketika ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga Jalan A Yani Kecamatan Bekasi Selatan Kota Bekasi, Kamis (13/1).
Dengan adanya kenaikan volume sampah, lanjut dia, perlu penataan di TPA Sumur Batu. Di tengah tingginya volume sampah, sejatinya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) bisa menjadi pemecah masalah. Sampah yang masuk ke TPA Sumurbatu nantinya bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. “Saat ini kita sedang proses di BPK. Karena di BPKP juga belum selesai prosesnya,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, harus ada perhitungan-perhitungan oleh BPK dan BPKP. Sebab, menentukan angka untuk melakukan kerjasama tidak mudah. Apalagi, kata dia, perusahaan sudah banyak yang siap bekerjasama. Saat ini ada 33 perusahaan yang sudah menawarkan diri.
“Tapi kan kita tidak mau ceroboh. Tidak mau secepatnya untuk menentukan pihak ketiga atau mitra. Kita ingin secara terbuka kemudian fair, untuk menentukan pihak ketiganya,” jelasnya.
Pihaknya mengaku tak ingin kejadian sebelumnya terulang, adanya kegagalan atau wanprestasi yang dilakukan PT NWA saat membangun PLTSa.”Targetnya di tahun ini kerjasama dengan pihak ketiga membangun PLTSa bisa tercapai. Penambahan lahan juga kita lakukan di TPA Sumurbatu,” ungkapnya. (pay).
