Berita Bekasi Nomor Satu

Papmiso Keluhkan Kenaikan Harga Bahan Baku

Illustrasi : Pedagang menunggu pembeli di lapaknya Pasar Baru Bekasi, Kamis (10/6). Pedagang menolak rencana pemerintah menjadikan bahan pokok atau sembako sebagai obyek pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, CIKARANG UTARA – Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso), kembali mengeluhkan tingginya harga bahan-bahan baku di awal tahun 2022 ini.

Kenaikan harga tersebut, terjadi pada kebutuhan bahan pokok, seperti harga telur, gula, daging ayam, cabai, bawang putih hingga garam ikut naik. Hal itut dinilai membuat pendapatan pedagang bakso turun drastis, walaupun di Kabupaten Bekasi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah berada di level 1.

Sekretaris Papmiso Indonesia, Bambang Hariyanto mengatakan, saat ini waktu untuk berjualan sudah kembali normal, sebab PPKM di Kabupaten Bekasi sudah berada di level 1. Namun ia menyangkan, sejak awal tahun 2022, banyak kebutuhan bahan-bahan yang naik, seperti minyak goreng, daging sapi beku, ayam, harga cabai, dan lainnya.

“Sebenarnya, kalau untuk PPKM sudah level 1, Alhamdulilah waktu berjualan sudah normal, tapi sayangnya banyak kebutuhan bahan-bahan dagangan yang naik,” tuturnya kepada Radar Bekasi.

Menurutnya, dengan kenaikan harga-harga tersebut, membuat keuntungan para pedagang tidak maksimal. Bambang menjelaskan, kenaikan bahan baku rata-rata hampir 100 persen, misalkan harga cabai yang sebelumnya Rp 30 ribu, sekarang naik menjadi Rp 70 ribu.

Kemudian harga telur, yang sebelumnya Rp 22 ribu, sekarang naik menjadi Rp 33 ribu. Termasuk harga daging ayam, Rp 18 ribu, sekarang sudah diangka Rp 35 ribu. Dan harga bahan-bahan baku lainnya. Meski demikian, para pedagang tidak bisa menaikkan harga jual, karena harus menjaga minat pembeli.

“Perekonomian pedagang ini sekarang baru mau naik, sementara daya beli masyarakat masih turun, makanya kami tidak berani menaikkan harga jual, walaupun ada kenaikan bahan-bahan baku yang hampir mencapai 100 persen,” ujar Bambang.

Dirinya berharap, pemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag), bisa melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar, agar pedagang tidak menaikkan harga seenaknya.

“Sudah saatnya Mendag melakukan sidak atau operasi pasar, dan mengecek stok bahan-bahan baku para pedagang itu, agar suplai ke pasar normal kembali,” saran Bambang. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin