Berita Bekasi Nomor Satu

Saat Ibadah Terasa Hampa

Oleh: Achmad Muwafi, Lc (Pengurus Pusat Bidang Dakwah IKADI, Kepala SDIT Baitul Halim Bekasi)

RADARBEKASI.ID, BEKASI – IBADAH yang dilakukan dengan baik dan sempurna memiliki pengaruh dalam diri seseorang. Diantaranya dapat merasakan kelezatan atau manisnya iman. Di dalam sebuah hadist bahwasannya Nabi Muhammad saw bersabda, “Akan merasakan manisnya iman, orang yang ridha dengan Allah swt sebagai Rabb-nya dan Islam sebagai agamanya serta Nabi Muhammad saw sebagai rasulnya.”

Ibadah juga dapat membebaskan seseorang dari segala permasalahan dan kesulitan hidup. Di dalam surat An-Nahl ayat 97, Allah swt berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh (ibadah), baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (di dunia), dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka (di akhirat) dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

Pada generasi shalafush shalih, banyak di antara mereka yang amat berduka saat kehilangan kesempatan untuk menunaikan ibadah (sunnah). Seperti yang disampaikan salah seorang ulama yang bernama Syuraih bin Hani, beliau pernah berkata, “Orang-orang (salaf) lebih mudah kehilangan (kesempatan tidur) daripada kehilangan kesempatan (untuk menunaikan ibadah).

Diriwayatkan bahwa Abu Asy-Sya’tsa pernah menangis menjelang wafatnya. Kemudian ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Apa yang membuat anda menangis?” beliau menjawab, “Aku (merasa) belum puas menunaikan ibadah.”

Imam Abu Hurairah ra, sering kesulitan untuk menunaikan ibadah shalat malam dikarenakan kesibukannya dalam menghafalkan hadist dari Rasulullah saw, lalu beliau menggantinya dengan menunaikan shalat dhuha sebanyak 12 rakaat pada pagi harinya.

Inilah gambaran orang-orang mukmin sejati yang telah mendapatkan kenikmatan dalam beribadah kepada Allah swt. Mereka senantiasa mengingat Allah swt serta mengharap besarnya pahala yang Allah swt sediakan untuk mereka dan berharap dapat berjumpa dengan Allah swt dalam keadaan penuh kebahagiaan.

Di dalam kitab Madarikus Salikin dijelaskan bahwa Allah swt pasti akan memberikan balasan bagi orang yang beramal (beribadah) dengan balasan di dunia dan di akhirat. Dan balasan di dunia yaitu berupa kenikmatan-kenikmatan yang ia rasakan ketika melaksanakan ibadah, dan apabila kenikmatan ini tidak dapat diperoleh, ibadah terasa hampa maka perbaikilah.

Dalam kitab Syu’bul Iman, bahwasannya Tsabit bin Aslam Al Bannani Al Bashri berkata, “Tidak ada sesuatu yang kuraskan dalam hatiku lebih nikmat daripada qiyamullail.” Dan beliaupun berdoa, “Ya Allah, jika Engkau masih memberikan kesempatan untuk shalat dalam kuburnya, maka berilah aku kesempatan shalat di dalam kuburku. “

Ya Allah, bantulah aku untuk senantiasa mengingat-Mu dan pandai bersyukur kepada-Mu, serta agar bisa beribadah dengan baik dan sempurna kepada-Mu. Amin (*)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin