Berita Bekasi Nomor Satu

Bau Busuk, Sampah Menumpuk di Pasar Induk Cibitung

TUMPUKAN SAMPAH: Sebuah mobil pengangkut sayur menurunkan barang di samping tumpukan sampah yang berada di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Kamis (17/11). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Para pedagang di Pasar Induk Cibitung, resah dengan keberadaan sampah yang tak kunjung diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng.

Sebab, penumpukan sampah yang berada di area pasar itu sangat mengganggu aktivitas pedagang maupun para pembeli, karena menimbulkan aroma yang tidak sedap, dan membawa penyakit.

“Penumpukan sampah ini sudah terjadi sejak beberapa waktu yang lalu, namun tidak ada upaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), untuk mengangkutnya ke TPA Burangkeng,” ujar salah satu pedagang di Pasar Induk Cibitung, Sarif (34), Kamis (17/11).

Kata dia, keberadaan tumpukan sampah jelas sangat mengganggu, terlebih saat hujan, dimana aroma yang dikeluarkan dari sampah tersebut sangat bau. Oleh karena itu, dirinya sangat berharap, sampah tersebut segera diangkut ke TPA Burangkeng.

“Pemerintah atau pengelola pasar, jangan hanya mengambil iurannya saja, tapi sampahnya dibiarkan menumpuk seperti sekarang ini,” harapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Induk Cibitung, Endang Sukarya mengungkapkan, sampah di Pasar Induk Cibitung ini sebenarnya setiap hari diangkut ke TPA Burangkeng.

Hanya saja, sebelumnya sempat ada Surat Edaran (SE) dari TPA Burangkeng, bahwa pembuangan sampah diliburkan selama tiga hari. Hal itu yang membuat terjadinya penumpukan sampah, mengingat volume sampah sangat tinggi.

“Sampah di Pasar Cibitung dalam sehari 18-20 truk. Dengan asumsi setiap truknya empat sampai lima ton. Bisa dihitung kalau sehari 18 sampai 20 truk, misalkan nggak diangkut tiga hari, itu yang membuat penumpukan sampah,” bebernya.

Namun kata Endang, saat ini, pengangkutan sampah ke TPA Burangkeng sudah kembali normal. Meski demikian, sampah yang bisa dibuang hanya 18 sampai 20 truk dalam sehari. Sementara sampah yang sebelumnya tidak diangkut, karena ada SE dari TPA, sehingga terjadi penumpukan.

Belum lagi setiap hari Minggu libur. Oleh karena itu, dirinya sempat menjalin komunikasi dengan pihak TPA Burangkeng, meminta agar mengangkut seluruh sampah yang ada di Pasar Induk Cibitung ke TPA.

“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak TPA Burangkeng, meminta waktu lembur untuk membuang sampah. Misalkan dari pagi sampai malam, karena mau kami habiskan sampah yang ada di Pasar Induk Cibitung ini. Lagi, lagi pihak TPA tidak bisa memberikan waktu, dengan alasan alatnya kurang, zonanya juga belum dirapikan,” ucap Endang.

Dari informasi yang ia peroleh, ada kendala di TPA Burangkeng, dimana sebelumnya ada tiga zona, sekarang hanya satu zona. Sehingga tidak bisa membuang sampah secara maksimal, karena antriannya terlalu panjang.

“Kami juga didesak oleh para pedagang. Saya berharap bisa diberikan waktu lembur untuk mengangkut seluruh sampah ke TPA Burangkeng. Kan tidak bisa buang seenaknya, misalkan di CBL maupun tempat lainnya,” tutur Endang.

Menyikapi itu, Kepala Bidang Kebersihan pada DLH Kabupaten Bekasi, Khaerul Hamid, membenarkan bahwa TPA Burangkeng sedang tersendat.

“Memang saat ini pembuangan sampah ke TPA Burangkeng lagi ada kendala,” tandas Hamid melalui pesan singkat. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin