RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, resmi meluncurkan aplikasi lokapasar mandiri bernama Bekasi Berani Beli (Bebeli), yang menjual makanan, pakaian hingga bangku sekolah di toko daring (online) lokal ini.
Sehingga, jika ada sekolah yang bangkunya rusak dan tidak laik pakai, pihak sekolah dapat langsung membelinya di marketplace tersebut. Selain terbuka bagi masyarakat umum, produk yang dijual melalui aplikasi ini bisa dibeli menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
“Bebeli merupakan aplikasi jual beli yang kami banggakan. Pemkab Bekasi membangun ini bertujuan untuk memajukan produk lokal, khususnya hasil produksi koperasi dan UMKM di Kabupaten Bekasi,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, usai meluncurkan aplikasi Bebeli, di Gedung Swatantra Wibawa Mukti, Cikarang Pusat, Senin (28/11).
Dani menjelaskan, pembuatan aplikasi belanja daring tersebut dalam rangka menindaklanjuti instruksi Presiden nomor 2 tahun 2022, serta menindaklanjuti Surat Edaran Bersama (SEB) antara Kementerian Dalam Negeri dan LKPP, untuk menyukseskan gerakan nasional bangga buatan Indonesia, pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah.
“Menurut Perpres nomor 12 tahun 2021 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, bahwa salah satu metode pengadaan barang/jasa adalah e-purchasing yang terdiri dari e-katalog dan toko daring, maka pemerintah Kabupaten Bekasi, menindaklanjuti dengan membuat toko daring,” ucapnya.
Lanjut Dani, Bebeli merupakan inovasi Pemkab Bekasi sebagai wujud dukungan nyata kepada pelaku UMKM, termasuk bagian dari penerapan smart economy dalam master plan smart city Kabupaten Bekasi.
Sedikitnya, terdapat 500 pedagang yang berjualan di Bebeli. Mereka merupakan UMKM dari berbagai sektor yang tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi.
Para pedagang tersebut, menjual berbagai macam produk, mulai dari makanan, baik padat maupun camilan, lalu pakaian hingga alat tulis kantor, serta meja dan kursi belajar.
Dengan sebaran pedagang yang merata di setiap kecamatan, Bebeli bisa diakses di seluruh wilayah di Kabupaten Bekasi. Bahkan, di wilayah paling terluar, seperti Muaragembong maupun Bojongmangu, terdapat penjual yang menjajakan dagangannya.
Kemudian total transaksi pada Bebeli, bisa mencapai Rp 50 juta untuk sekali pembelian.
“Bagi lingkup internal pemerintah, ini tentu dapat memudahkan. Jika misalnya ada rapat yang membutuhkan makanan, dapat memesan melalui Bebeli ini. Termasuk bangku sekolah yang rusak, bisa langsung pesan saja. Memang semangatnya untuk memajukan produk lokal, sekaligus memudahkan masyarakat,” ujar Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Bekasi, Iman Nugraha.
Kemudian, produk pada Bebeli ini bisa dipesan oleh masyarakat umum. Sebagai bagian dari dukungan terhadap perekonomian masyarakat, ongkos kirim untuk setiap pemesan ditanggung pemerintah daerah. (and)