Berita Bekasi Nomor Satu

3.589 KK Terendam Banjir Rob di Muara Gembong

LEWATI BANJIR : Seorang warga memanfaatkan perahu untuk melewati banjir rob yang melanda Desa Pantai Mekar, Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Senin (26/12). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Banjir rob kembali menerjang pemukiman warga di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Naiknya air laut ke daratan, menyebabkan sekitar 3.589 Kepala Keluarga (KK) dari lima desa terdampak.

Lima desa yang terendam banjir rob, yakni Pantai Bakti, Pantai Sederhana, Pantai Harapanjaya, Pantai Bahagia dan Pantai Mekar.

Camat Muaragembong, Lukman Hakim menjelaskan, banjir rob kali ini lanjutan dari bencana serupa pada Desember 2022, yang terjadi dalam jangka waktu berdekatan, karena disertai dengan musim hujan.

“Ini merupakan banjir rob lanjutan, gelombang kedua di bulan ini, dan kebetulan masih masuk periode angin darat. Eskalasi banjir rob memang saat ini menjadi meningkat, tapi cepat surut dan kemudian meningkat lagi,” tuturnya kepada Radar Bekasi, Senin (26/12).

Kata Lukman, untuk penanganan jangka pendek, pihaknya sudah menyediakan lima titik lokasi pengungsian bagi warga yang terdampak banjir rob. Namun hingga saat ini, warga lebih memilih bertahan di rumahnya masing-masing.

“Lima titik lokasi pengungsian yang sudah kami siapkan, yaitu di kantor kecamatan dan sekolah, tapi warga memilih bertahan di rumahnya, karena banjir rob sudah biasa bagi mereka,” beber Lukman.

Dikatakannya, penanganan banjir rob seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah daerah, provinsi dan pusat. Penanganan yang dilakukan juga seharusnya disertai dengan program relokasi warga.

“Ini menjadi PR bersama, bukan cuma pemerintah, tapi juga masyarakatnya harus siap. Kalau relokasi menurut saya, warga Muaragembong mau dipindah, tapi memang butuh waktu,” terang Lukman.

Menurutnya, banjir rob yang menjadi langganan di Muaragembong, menyebabkan bangunan fisik rusak dan aktivitas serta roda perekonomian warga setempat lumpuh. Jika dihitung kerugian yang ditimbulkan dari banjir rob ini, nilainya bisa mencapai miliaran rupiah.

“Tambak yang terendam banjir rob mencapai ratusan, bahkan sampai ribuan hektar. Jadi kalau sekali datang banjir rob, kerugiannya bisa mencapai miliaran rupiah,” ujarnya.

Sementara Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan pembangunan dinding besar di sepanjang pantai untuk mengantisipasi air laut naik ke daratan. Namun usulan tersebut belum diketahui kapan akan terealisasi.

“Kami sudah usulkan pembangunan giant wall ke Bappenas di sepanjang pantai. Akan tetapi belum ada gambaran kapan itu bisa dilaksanakan, sebab kalau membendung air laut itu agak sulit. Untuk sementara, penanganannya kami siapkan tempat-tempat evakuasi bagi warga,” ucap Dani. (pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin