Berita Bekasi Nomor Satu

Kenzi Balita Obesitas Jalani Rawat Jalan di RS Ananda

DIBERI SUSU: Pitriah memberikan susu kepada Kenzi yang mengalami obesitas sejak masih berusia enam bulan di rumahnya, Kampung Tambun Permata, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Bayi lima tahun (balita) yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas bernama Muhammad Kenzi Alfaro (16 bulan) asal Kabupaten Bekasi, sudah ditangani tenaga kesehatan dengan menjalani rawat jalan secara intensif sejak Desember 2022.

Kenzi kini viral di media sosial (medsos), karena memiliki berat badan yang tidak normal dari balita seusianya, yakni 26,9 kilogram saat didata petugas kesehatan pada Bulan Desember 2022, hingga menyebabkan orang tua kesulitan menggendong.

“Waktu lahir beratnya empat kilogram. Ada perubahan badannya tambah gede itu saat usia enam bulan, dan terus bertambah,” kata Ibu Kenzi, Pitriah (40) saat ditemui di rumahnya, Kampung Tambun Permata, RT 02 RW02, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2).

Pitriah mengungkapkan, ketika mengandung Kenzi, dirinya mengidap penyakit empedu, sehingga mengharuskan mengkonsumsi obat-obatan untuk dioperasi. Namun dirinya menolak menjalani operasi empedu.

“Saya kan waktu itu lahiran dia (Kenzi, Red) sesar. Pokoknya saya terus mengkonsumsi obat-obatan. Terus saya mau dioperasi lagi buat ngangkat batu empedu, tapi saya nggak mau, masa dioperasi lagi jadi saya pulang,” tuturnya.

Ditambahkan Pitriah, Kenzi tidak mendapatkan ASI sejak lahir. Dia pun menggantikan ASI dengan susu formula, dan sempat memberikannya susu kental manis, karena alasan tidak ada biaya.

“Dari awal nggak kena ASI, tapi susu formula, terus sempat juga susu kental manis saat usia satu tahun, karena saya nggak punya biaya, sekarang ada sumbangan saya beli susu SGM, tapi disuruh encerin sama orang puskesmas,” ujar Pitriah.

Saat ditemui di rumahnya, Kenzi tengah dipangku Pitriah sembari memainkan lato-lato dan sesekali ngemil makanan ringan. Pitriah juga mengatakan, pola makan Kenzi normal, tapi sering mengkonsumsi cemilan.

“Kalau makan normal, sehari dua kali, bubur sehari dua kali. Waktu naik satu kilo, Kenzi sering makan ciki kentang yang seribuan, itu doank, buah-buahan dia nggak suka,” bebernya.

Untuk merawat Kenzi, sambung Pitriah, seperti kebutuhan pakaian dan pampers, dirinya kesulitan biaya untuk membeli pampersnya.

“Kalau pampersnya saya harus beli double XXL, dan dipakai saat mau tidur aja, kalau buat seharian, saya nggak mampu. Kalau baju, kadang pakai baju bapaknya,” ucap Pitriah.

Muhammad Kenzi Alfaro merupakan anak ketiga dari pasangan M.Sopiyan dan Pitriah. Ayah Kenzi, Sopian bekerja sebagai buruh serabutan, dengan upah satu hari Rp 50 ribu, sedangkan Pitriyah pernah menjadi buruh cuci pakaian, namun saat ini menjadi ibu rumah tangga.

Saat ini, Kenzi sedang mengikuti rawat jalan di RS Ananda menggunakan BPJS. Dan Puskesmas Tarumajaya, secara berkala melakukan kontrol. Pada Jumat (24/2) mendatang, Kenzi bersama orangtuanya akan diobservasi di RS Hermina Kota Bekasi.

“Sudah ditangani oleh petugas kesehatan kami dari puskesmas, kemudian dirujuk ke rumah sakit dengan status peserta BPJS Kesehatan aktif,” terang Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supriadinata, di Cikarang, Selasa (21/2). (ris)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin