Berita Bekasi Nomor Satu

Korban Angin Puting Beliung Tidur Beralaskan Tikar

SISA PUING-PUING: Warga melihat rumah Warno yang runtuh akibat diterjang angin puting beliung di Kampung Buwek Jaya Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi, Kamis (2/3). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Warno (65) bersama istri dan tiga anaknya untuk sementara harus tidur di lantai beralaskan tikar di rumah kontrakan yang disewa oleh Kepala Dusun Kampung Buwek Jaya Desa Sumberjaya Kecamatan Tambun Selatan. Rumah Warno hancur akibat diterjang angin puting beliung pada Rabu (1/3) siang.

“Semalem tidur di kontrakan berlima, saya istri saya anak saya tiga. Kontrakan diamanin sama pak kadus semalem. Gak ada barang-barang yang bisa dibawa ke kontrakan. Tidur di bawah ge pake tiker. Baju sama celana ini dipake dari kemaren.” ungkapnya saat ditemui Kamis (2/3).

Ketika angin kencang dan hujan melanda, dirinya tengah menyeduh kopi di dalam rumah bersama istri dan anaknya yang baru saja pulang sekolah. Namun ketika mendengar suara asbes di belakang rumahnya, membuat dia enggan melanjutkan menyeduh kopi.

“Lah saya baru mau ngopi, belum diseduh kopi ge belum diminum. Saya ngopinya di dalem rumah bertiga sama bini, anak saya baru pulang sekolah. Terus saya liat ke belakang, dibelakang ada asbes plastik pas ketebak angin bunyi pas diliat bukan. Taunya tembok ambruk belakang duluan belah kulon. Saya mah di dalem nyari dompet, yang lain saya suruh keluar. Biarin Saya mah di dalem ge paling ketiban kayu. Nah akhirnya kopi gak diminum” tambahnya.

Warno yang berkeseharian sebagai kuli serabutan itu menceritakan hanya dua menit angin puting beliung meluluh lantahkan rumahnya dan dirinya juga masih mencari Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) miliknya yang belum ketemu hingga sekarang. Kini dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi dapat membangun rumahnya kembali seperti sediakala.

“Bangsa dua menit langsung ancur semua. Saya nyari STNK motor saya gak ketemu juga. Saya pengennya mah bangunan rumah dibangun lagi terima jadi” tuturnya.

Sementara itu, Uum (48) dijemput oleh Adiknya untuk melihat rumah yang ditinggali anak perawannya itu terkena puting beliung dan langsung bergegas. Ketika sampai, dia melihat kondisi rumahnya telah basah semua, atap rumahnya rusak dan barang-barang elektronik seperti TV, dispenser, dan kulkas ikut basah terkena hujan.

“Di sini yang tinggal anak saya sama ade saya. Saya diparanin sama ade saya pas saya kesini tuh udah banjir basah semua. Tempat tidur pada basah. Dia (anak saya) gak bisa nyelametin perabotan, perabotannya kulkas, dispenser, TV. Tapi gak tau tuh nyala apa kagak. Udah saya benahin. Kata saya yaudah gapapa yang penting pada selamet,” ungkapnya.

Paska diterjang angin puting beliung, Uum meminta anak perawannya itu tinggal bersama dirinya dan suaminya, namun anaknya mengelak. Saat ini Uum bersama anaknya telah mendapatkan bantuan.

“Rencana anak saya paling tidur di rumah mamangnya. Alhamdulillah sekarang udah dapet bantuan ada kain anduk, sabun, kasur lantai sama mie sekerdus sama air minum. Saya juga pengen ada yang beliin tempat tidur anak saya, kasian pada basah,” tambahnya.

Terpisah, Camat Tambun Selatan Junaefi mengatakan, saat ini jumlah rumah warga di tiga desa wilayah Tambun Selatan yang rusak ringan hingga berat akibat angin puting beliung mencapai 340 unit. Dirinya memastikan, tidak ada laporan korban jiwa hingga sekarang.

“Data terbaru dari semalam sampai saat ini masih ada yang nyusul kurang lebih 340 rumah yang memang terkena imbas dari puting beliung ini. Tiga Desa itu, Sumberjaya, Tridayasakti dan Mangunjaya” ungkap Junaefi saat ditemui di Kampung Buwek Jaya.

Saat ini, warga bersama TNI dan Brimob tengah gotong-royong membersihkan sisa-sisa puing-puing bangunan warga dan memotong pepohonan.

“Alhamdulillah yang rusak beberapa rumah melalui gotong-royong warga dibantu TNI dan Brimob memperbaiki swadaya langsung tertangani. Disini yang rusak rata-rata atapnya terbuat dari asbes” tambahnya.

Selain itu, untuk perbaikan rumah yang rusak berat, Junaefi mengaku telah koordinasi dengan baznas Kabupaten Bekasi dan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) untuk dibangun kembali. Sedangkan untuk bantuan logistik saat ini hanya berupa sembako dan akan terus dibantu dengan koordinasi bersama BPBD Kabupaten Bekasi.

“Untuk rumah ini kita proses cepatnya kita sudah koordinasi dengan Baznas Kabupaten Bekasi. Insyaallah secepatnya akan dibangun melalui dana baznas untuk dua sampai tiga rumah di lokasi ini. Saat ini bantuan di tiga desa telah kita salurkan, bantuan ini rata-rata sembako ya. Dan untuk data susulan akan kita usulkan kembali ke dinas perkimtan dan BPBD. Kemarin kita juga dapat bantuan dari PMI dan tokoh masyarakat kita yang dermawan,” tutupnya. (ris)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin