Berita Bekasi Nomor Satu

Gedung SDN Sukadanau 01 Direhab Total 2024

SEKOLAH AMBRUK: Warga melihat kondisi ruang kelas yang ambruk di SDN Sukadanau 01 Cikarang Barat Kabupaten Bekasi, Selasa (9/5). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan perbaikan gedung SDN Sukadanau 01 akan masuk dalam rencana pembangunan prioritas. Ruang kelas yang telah ambruk itu segera direhabilitasi total.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Benny Sugiarto Prawiro, mengungkapkan SDN Sukadanau 01 telah masuk dalam catatan sekolah yang akan diperbaiki. Perbaikan sangat penting dilakukan karena kondisinya tidak lagi memadai dan berkurangnya ruang kelas di sekolah tersebut.

“Kan sebenarnya itu bangunan dua lantai, nah yang lantai dua yang atapnya rusak. Tapi sesuai analisa tingkat kerusakan yang kami lakukan, itu akan semuanya diperbaiki, akan direhab total,” ungkap Benny.

Setelah dirinya memeriksa kerusakan pada bangunan-bangunan milik negara, mayoritas terjadi pada gedung sekolah. Salahsatunya SDN Sukadanau 01, yang pekan lalu ambruk lantaran tersapu angin.

Hasil pemeriksaan, kerusakan terdapat pada banyak titik mulai dari dinding, atap, meubeulair, lantai hingga utilitas penunjang lainnya. Tingkat kerusakannya pun mayoritas sedang hingga berat. Untuk itu perbaikan tidak dapat dilakukan sederhana melainkan perlu rehabilitasi total.

“Makanya memang rencana kami itu rombak total semuanya,” tambahnya.

Karena bersifat menyeluruh, perbaikan tidak dapat dilakukan 2023 ini. Kendati demikian, SDN Sukadanau 01 telah masuk dalam skala prioritas tahun depan, yakni 2024.

“Karena kalau menggunakan APBD Perubahan itu tidak cukup, baik waktu maupun anggarannya. Jadi agar perbaikannya benar-benar maksimal, akan kami alokasikan tahun depan,” ucap dia.

Pada Sabtu (6/5/2023) petang atap pada dua ruang kelas di lantai dua SDN Sukadanau 01 itu ambruk. Diduga atap bangunan genteng dan plafon tersebut ambruk karena tersapu angin. Tidak ada korban jiwa atau pun luka dari peristiwa ini, namun dua ruang kelas mengalami rusak berat dan membuat kegiatan belajar mengajar terganggu.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturochman mengatakan, sekolah yang ambruk itu bukan dibangun dengan APBD Kabupaten Bekasi melainkan hasil corporate social responsibility (CSR) perusahaan pada 2007.

“Empat ruang kelas merupakan tersebut merupakan pembangunan melalui CSR dari salah satu perusahaan di kawasan industri MM2100,” ucap Imam.

Memurutnya, kondisi kelas di lantai dua tidak lagi memadai sehingga tidak bisa digunakan. Untuk itu, saat atap ambruk, kondisi sekolah aman.

“Total pembangunan empat ruang kelas tersebut dibangun sejak 2007. Sejak 2018 dua ruang kelas karena sudah tidak laik maka tidak digunakan,” tutupnya. (ris/adv)

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin