RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah 21 sekolah dari berbagai jenjang pendidikan di wilayah Kota Bekasi akan menjalani akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM) Provinsi Jawa Barat. Lantaran jumlah asesor yang terbatas, akreditasi dilakukan secara bertahap.
Diketahui, setelah dilaksanakan visitasi sekolah/madrasah (S/M) Tahap I 2023 dan perpanjangan Sertifikat Akreditasi S/M melalui Automasi pada 25 Mei 2023, jumlah S/M sasaran Akreditasi di Provinsi Jawa Barat yang semula 12.468 S/M sekarang menjadi 7.202 S/M. Tim Asesor Akreditasi, Supyanto, menyampaikan sebelumnya telah dilakukan visitasi ke sekolah yang menjadi sasaran akreditasi 2023.
“Untuk visitasi dilakukan oleh BAN-SM. Dari proses visitasi ini terpilih beberapa sekolah yang akan menjalankan proses akreditasi, jumlahnya memang berubah karena disesuaikan dengan jumlah asesor yang ada,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (26/7).
Sejumlah 21 sekolah di Kota Bekasi yang akan menjalani akreditasi terdiri dari 6 Sekolah Dasar (SD), 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 5 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs), 2 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan 5 Sekolah Luar Biasa (SLB). Menurut Supyanto, akreditasi dilakukan secara bertahap karena tenaga asesor yang terbatas.
“Proses akreditasinya dilakukan secara bertahap, karena memang jumlah asesornya terbatas,” terangnya.
Menurut Supyanto, jumlah asesor di wilayah Jawa Barat sebanyak 1.000 orang. Sejumlah 200 orang diantaranya bertugas di Kota dan Kabupaten Bekasi.
“Setiap sekolah ditugaskan 2-3 asesor untuk proses penilaiannya,” katanya.
BACA JUGA: Ratusan Sekolah jadi Sasaran Akreditasi
Pelaksanaan akreditasi akan mulai pada awal Agustus 2023. Sekolah maupun madrasah yang akan menjalani akreditasi harus melakukan persiapan.
“Pelaksanaan akreditasi akan dilakukan selama dua hari pada masing-masing sekolah, sebelum pelaksanaan tentu tim penilai akan mengarahkan sekolah untuk melakukan kesiapan,” tuturnya.
Disampaikan bahwa pada hari pertama akreditasi akan dilakukan beberapa penilaian yang meliputi tes wawancara terdiri dari penilaian mutu lulusan, mutu proses pembelajaran, mutu guru, dan manajemen sekolah.
“Di hari pertama kegiatannya itu cukup panjang, karena ada sambutan dan pembukaan. Setelah itu baru dilanjut dengan proses wawancara yang dilakukan kepada kepala sekolah, operator, guru, dan wali murid. Kaitannya terkait mutu sekolah,” jelasnya.
Selanjutnya di hari kedua, kegiatan akreditasi akan diisi dengan observasi sekolah, praktik belajar di kelas, pengisian angket, dan wawancara bersama dengan siswa.
“Di hari kedua itu lebih kepada praktik proses pembelajaran di kelas, di mana proses pembelajaran akan diobservasi dan dinilai,” terangnya.
Terpisah, Kepala SLB As-Syafi’iyah, Pawastri, menyampaikan bahwa tahun ini sekolahnya akan mengikuti penilaian akreditasi pada 3 dan 4 Agustus 2023.
“Kami akan melakukan perpanjangan akreditasi, di mana saat ini sekolah kami sudah terakreditasi A. Mudah-mudahan di tahun ini akreditasi A ini masih bisa kami pertahankan,” terangnya.
BACA JUGA: Belum Semua PAUD Terakreditasi
Seperti arahan yang sudah diterima, kini sekolahnya telah melakukan berbagai persiapan. Mulai dari mempersiapkan dokumen dan mental untuk menghadapi sesi wawancara.
“Kami sudah hampir 90 persen persiapannya, hanya tinggal menunggu pelaksanaannya saja. Yang terpenting saya ingatkan kepada teman-teman guru tenang dan jalankan proses penilaian ini sesuai dengan yang sudah diarahkan saja,” tuturnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan, jelas dia, proses akreditasi di hari pertama akan berlangsung selama kurang lebih 7 jam. Sedangkan di hari kedua kurang lebih selama 4 jam.
“Hari kedua lebih singkat karena hanya dilakukan proses observasi di kelas,” pungkasnya. (dew)
