RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hari jadi Perguruan Pencak Silat Garuda Paksi Indonesia keempat mengusung tema ”Melestarikan Budaya, Merawat Tradisi” dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya lokal serta penampilan para pesilat.

Acara milad yang dirangkai dengan peresmian Yayasan Budaya Garuda Paksi di Jatiasih Minggu (1/10) ini juga mendorong pelestarian budaya tak benda yang berasal dari Kota Bekasi, Jawa Barat.

“Kami sedang mencoba dan berusaha untuk mendaftar 46 jurus pencak silat kepada UNESCO, ini merupakan salah satu bentuk kami untuk terus melestarikan budaya tak benda yang berasal dari Kota Bekasi Jawa Barat,” ujar Guru Besar Garuda Paksi Indonesia, Manta Atmaja.

Dia berharap seni beladiri selain seni budaya juga menjadi bagian cabang olahraga bisa berjalan beriringan dengan solidnya kepengurusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

“Kita ini para pecinta budaya, pecinta olahraga seni beladiri pencak silat harus punya semangat yang sama demi Pencak Silat Kota Bekasi,” tuturnya.

Sementara Kabid Kebudayaan pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi, Aku Maja Yusirwan menyampaikan, gerakan kebudayaan yang dilakukan oleh Garuda Paksi Indonesia patut diapresiasi.

Kegiatan ini diakuinya dapat menjadi wadah pecinta seni budaya, khususnya dalam upaya melestarikan kebudayaan seni pencak silat.

“Ini harus diapresiasi karena masih ada wadah pecinta seni budaya yang masih memikirkan keberlangsungan seni budaya untuk masa depan generasi penerus,” jelasnya.

Sementara, Ketua Harian KONI Kota Bekasi Agus Irianto, juga mengapresiasi gerakan yang diinisiasi oleh Garuda Paksi. Disamping untuk melestarikan budaya seni bela diri pencak silat, juga niatan untuk mempersatukan Pencak Silat di Kota Bekasi agar dapat menjadikan generasi penerus yang berbudaya dan berprestasi.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjadi gerakan moral kita semua untuk bertanggung jawab atas kelangsungan masa depan generasi muda kita di bidang seni dan budaya pencak silat,” jelasnya.(dew/pms)