RADARBEKASI.ID, BEKASI – Sejumlah 321 siswa jenjang SMA/SMK swasta di Kota dan Kabupaten Bekasi mendapatkan bantuan pendidikan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Setiap siswa menerima bantuan sebesar Rp2 juta untuk membayar sumbangan biaya pendidikan (SPP) di sekolah mereka masing-masing.
Penerima bantuan pendidikan merupakan siswa yang tidak diterima di sekolah negeri melalui jalur Afirmasi atau Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah III, I Made Supriatna, menyampaikan bahwa bantuan pendidikan sebesar Rp2 juta per siswa hanya diberikan satu kali.
“Hanya diberikan satu kali dan bisa digunakan untuk membantu membayar SPP,” ucapnya kepada Radar Bekasi, Kamis (23/11/2023).
Bantuan tersebut akan langsung disalurkan ke nomor rekening bank sekolah untuk membayar SPP. Bila tak ada halangan, bantuan akan dicairkan pada pertengahan Desember 2023.
“Langsung ke rekening sekolah, mudah-mudahan sebelum 15 Desember 2023 sudah cair,” ucapnya.
I Made menyampaikan, 321 siswa penerima bantuan terdiri dari 181 siswa SMA dan 140 siswa SMK. Penerima bantuan berasal dari 57 sekolah swasta yang mengajukan.
Ia bersyukur, siswa di wilayahnya kembali mendapatkan bantuan pendidikan pada tahun ini. Meskipun jumlahnya lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2022, penerima bantuan pendidikan sebanyak 482 siswa dari 80 sekolah swasta yang mengajukan.
“Meskipun terbatas, tapi kami tetap bersyukur bahwa dalam hal ini pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan bantuannya kepada siswa,” katanya.
Ia menambahkan, dalam program bantuan ini pihaknya hanya melakukan pendataan dan verifikasi berkas penerima. Soal kuota penerima bantuan telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Terpisah, Kepala SMA Tulus Bhakti (TB) Kota Bekasi, Margo Cahyono mengungkapkan, bahwa pada tahun ini siswa sekolahnya kembali mendapatkan bantuan pendidikan dari Disdik Provinsi Jawa Barat.
“Tahun ini jumlahnya sedikit bertambah yaitu 15 siswa, tahun lalu kami juga dapat tapi hanya untuk 7 siswa,” ucapnya.
Margo mengatakan, bantuan ini sangat membantu sekolah dalam mengcover pembayaran SPP bagi siswa tidak mampu.
“Tentunya sangat membantu kami, khususnya bagi orangtua siswa yang mendapatkan kuota program bantuan tersebut merasa diringankan,” pungkasnya. (dew)
