RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kondisi usaha PT Migas (Perseroda) dalam dua tahun terakhir berangsur membaik. Selama kurun waktu itu PT Migas mampu memberikan kontribusi keuangan daerah yang terus meningkat nilainya.
Kabar baik ini menjadi angin segar setelah 12 tahun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di sektor Minyak dan Gas (Migas) milik Kota Bekasi tersebut selalu merugi dan tak bisa memberikan deviden. Kemarin Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhamad beserta jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mendatangi lapangan Jatinegara (JNG) di Kelurahan Jatiraden, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi.
Usai meninjau aktivitas di lokasi serta memperhatikan perkembangan bisnis PT Migas (Perseroda), Gani menyebut ada tren positif dalam beberapa tahun teakhir.
“Pada tahun 2023 ini PT Migas sudah bisa memberikan deviden buat APBD di Kota Bekasi sebesar Rp850 juta. Nah ini ke depan mudah-mudahan bisa lebih besar lagi,” ungkapnya.
Ia menyampaikan bahwa Pemkot Bekasi akan mensupport salah satu BUMD di Kota Bekasi ini untuk terus berkembang menjalankan bisnisnya. Dukungan ini diberikan salam bentuk pengawasan hingga penyertaan modal, meskipun diakui kemampuan APBD Kota Bekasi belum bisa memberikan penyertaan modal dalam jumlah besar.
Gani juga menyambut baik rencana jangka panjang PT Migas (Perseroda) untuk mengembangkan area bisnisnya di luar Kota Bekasi.
“Arah ke depan sebagaimana kita simak tadi, PT Migas ini juga sudah mau mengembangkan area bisnisnya di luar Kota Bekasi. Mudah-mudahan nanti bisa kita support semampu kemampuan APBD untuk mendukung PT Migas ini,” tambahnya.
Terkait dengan kepedulian kepada masyarakat sekitar lapangan gas, ia menyebut PT Migas telah memberikan kontribusi dalam bentuk CSR. Disalurkan untuk mengembangkan aktivitas perekonomian masyarakat.
Bentuk lainnya, memprioritaskan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan sekitar, asalkan memenuhi syarat dan sesuai ketentuan dalam hal kompetensi dan lain sebagainya.
BACA JUGA: PT Migas Setor Dividen Rp 300 Juta
Sementara itu Direktur PT Migas, Apung Widadi menyebut bahwa dua tahun terkahir pihaknya telah menyetorkan deviden kepada Pemkot Bekasi. Masing-masing Rp300 juta pada tahun 2022, dan Rp850 juta pada tahun 2023.
“Kita selalu (memiliki) target, untuk tahun ini Rp800 jutaan, untuk kedepannya diatas Rp1 miliar. Target-target itu dikawal oleh pak Pj Wali Kota Bekasi,” paparnya.
Terkait dengan ekspansi bisnis ke luar daerah, Apung menjelaskan bahwa rencana bisnis tersebut dapat dilaksanakan setelah badan hukum diubah menjadi Perseroda dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 7 tahun 2022.
Ekspansi bisnis tersebut dapat dilaksanakan dengan ikut serta dalam lelang. Hanya saja untuk mewujudkan target bombastis ini, dibutuhkan modal hingga 5 juta US Dollar.
“Itu kalau APBD tidak kuat, kita pakai investor. Untuk list (wilayah tujuan ekspansi) kota menunggu Pertamina, baru kita ikut lelang,” ucapnya.
Mendapat respon positif dari Pj Wali Kota Bekasi, Apung berterimakasih atas dukungan yang telah diberikan kepada PT Migas.
“Kami berterimakasih kepada Pj Wali Kota Bekasi yang telah mendukung dengan berkunjung ke lapangan,” tambahnya.
Sekadar diketahui, Lapangan Jatinegara ini merupakan milik Pertamina. Dalam hal ini, Pertamina ditunjuk sebagai operator oleh SKK Migas. Sementara PT Foster Oil Energy dan PT Migas Perseroda melakukan kerjasama operasi (KSO) dalam pengelolaan lapangan JNG.
Sejak dimulai pengeboran pada tahun 2011 silam sampai dengan saat ini, total investasi tercatat mencapai 31 juta US Dollar. Sisi lain, PT Migas yang merugi selama belasan tahun dan tak memberikan kontribusi PAD Kota Bekasi tercatat menerima penyertaan modal dari APBD sebesar Rp3,1 miliar.
Pergerakan bisnis PT Migas dalam dua tahun terkahir ini dinilai menjadi sinyal positif untuk perkembangan bisnis perusahaan. Tren positif ini diharapkan terus bergerak sehingga bisa memberikan kontribusi lebih besar bagi keuangan daerah. (sur/adv)
