Berita Bekasi Nomor Satu

Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

Pengasuh Pondok Pesantren Putri Muslimah Sejati, Ustaz Badrut Tamam  

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Lailatul Qadar adalah malam yang ditetapkan Allah bagi umat Nabi Muhammad sebagai malam yang penuh keistimewaan di bulan Ramadan.

Pengasuh Pondok Pesantren Putri Muslimah Sejati, Ustaz Badrut Tamam, menyampaikan bahwa terdapat dua pengertian mengenai maksud malam Lailatul Qadar.

Pertama Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan malam yang diberkahi yang pada malam itu Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Kedua, lailatul qadar adalah waktu ditetapkannya takdir sebagaimana disebutkan dalam ayat, pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.

Dijelaskan dalam QS. Ad-Dukhan Ayat 4, “Yang dimaksud adalah pada malam Lailatul Qadar ditetapkan takdir tahunan.” (Jami’ul Bayan ‘an Ta’wili Ayil Qur’an, 13:132).

“Kedua makna ini adalah maksud dari Lailatul Qadar. Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitabnya menyebutkan sekitar tidak kurang dari empat puluhan pendapat ulama’ terkait malam lailatul qadar sejak dari malam pertama sampai malam terakhir ada saja ulama’ yang berpendapat tidak ada yang kosong,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Senin (1/4/2024).

Hadits-hadits sendiri mengisyaratkan Lailatul Qadar lebih mendekati pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan terutama pada malam- malam ganjil perhatikan hadits-hadits sebagaimana berikut ini.

BACA JUGA: Menjemput Malam Lailatul Qadar

“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan.” (HR. Bukhari, no. 2020 dan Muslim no. 1169). Dalam hadits lain disebutkan “Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan. (HR. Bukhari no. 2017),” tuturnya.

Terdapat beberapa tanda-tanda yang diisyaratkan hadits tentang datangnya malam Lailatul Qadar. Seperti dikatakan lbnu Hajar Al-Asqalani tidaklah tanda-tanda itu tampak kecuali setelah malam Lailatul Qadar itu telah berlalu.

“Di antara tanda-tandanya adalah malamnya tenang dan tentram tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, udara dan suasana pagi tampak begitu tenang,” ucapnya.

Sebagaimana Ibnu Abbas mengisahkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan (HR. Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syư’abul Iman, Jaami’ul Ahadits 18: 361).

Kemudian yang kedua adalah cahaya matahari bersinar cerah tapi terasa melemah dan tidak terasa terlalu panas pada keesokan harinya seperti dalam hadits dari Ubay bin Ka’ab.

“Ia berkata, malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru (HR. Muslim no.762),” pungkasnya. (dew)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Solverwp- WordPress Theme and Plugin